Gedung kantor Telkom di kawasan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Kementerian BUMN Akan Jadikan Telkom sebagai Induk Holding Telekomunikasi dan Digitalisasi

  • Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Telkom direncanakan untuk menjadi strategic holding sementara anak-anak usahanya akan menjadi subholding.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menjadikan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebagai induk holding di sektor telekomunikasi dan digitalisasi.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Telkom direncanakan untuk menjadi strategic holding sementara anak-anak usahanya akan menjadi subholding.

Rencana ini merupakan upaya untuk membuat anak-anak usaha Telkom menjadi lebih relevan dalam transformasi yang tengah didorong untuk Telkom.

"Jadi, kita akan memiliki beberapa anak usaha yang lebih relevan dalam transformasi Telkom dari perusahaan telekomunikasi mejadi perusahaan infrastruktur digital," kata Kartika dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin, 3 April 2023.

Untuk mewujudkan rencana ini, BUMN dikatakan Kartika telah menyiapkan strategi. Salah satunya adalah dengan memisahkan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel/MTEL) pada tahun 2022.

Selain itu, Telkom juga akan menggabungkan Telkomsel dan Indihome untuk menyediakan layanan mobile dan provider yang terintegrasi.

Peleburan antara Indihome dan Telkomsel ini dikatakan Kartika didorong oleh alasan bahwa masyarakat semakin banyak yang beralih ke jaringan fiber dan Wi-Fi sehingg transformasi yang tepat sasaran perlu dilakukan.

Dengan peleburan ini, nantinya masyarakat bisa merasakan layanan Telkomsel dan Indihome secara terintegrasi.

"Integrasi antara bisnis mobile dan provider ini menjadi satu keniscayaan dan merupakan satu transformasi yang diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih utuh kepada masyarakat dan juga meningkatkan pendapatan jangka panjang," kata Kartika.

Integrasi antara Telkomsel dan Indihome ini merupakan bagian dari strategi transformasi Telkom dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan infrastruktur digital.

Dengan integrasi ini, ditambah dengan strategi-strategi lainnya yang diusung untuk transformasi Telkom, Kementerian BUMN menargetkan kapitalisasi pasar TLKM bisa mencapai Rp500 triliun pada 2025.