<p>Gedung Kementerian BUMN. / Facebook @KementerianBUMNRI</p>
Industri

Kementerian BUMN: Pemilihan Direksi dan Komisaris Bank Konsultasi Sri Mulyani

  • JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan pemilihan direksi dan komisaris bank pelat merah melewati konsultasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pemilihan pengurus perusahaan milik negara selalu berkonsultasi dengan kementerian terkait yang membidangi sektor bisnis BUMN tersebut. Dia mencontohkan, dalam menentukan direksi BUMN Karya, maka […]

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan pemilihan direksi dan komisaris bank pelat merah melewati konsultasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pemilihan pengurus perusahaan milik negara selalu berkonsultasi dengan kementerian terkait yang membidangi sektor bisnis BUMN tersebut.

Dia mencontohkan, dalam menentukan direksi BUMN Karya, maka Menteri BUMN Erick Thohir akan berkonsultasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

“Kami libatkan juga menteri terkait bantu saya cek kerjaannya, benar atau tidak. Di perbankan, konsultasi dengan Menteri Keuangan,” ujarnya dilansir Antara, Selasa, 16 Juni 2020.

Salah satu direksi bank BUMN yang tengah disorot adalah Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, Anggoro Eko Cahyo yang disebut-sebut tak lolos uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penunjukkan direksi BUMN, sabungnya, juga berdasarkan persepsi publik, baik pihak swasta, desa, hingga perguruan tinggi.

Arya menjelaskan, proses pemilihan komisaris dan direksi perusahaan pelat merah dilakukan melalui talent pool (pencarian bibit bertalenta unggul) sebagai wadah untuk mencari sosok pemimpin BUMN yang mumpuni. Talent pool ini dikelola oleh Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian BUMN.

“Kita ada Deputi SDM, mereka kelola talent pool. Nanti diajukan ke masing-masing wakil menteri. Nanti dilihat, kalau perusahaan strategis, sampaikan ke presiden pemilihannya seperti Pertamina, PLN, Perbankan,” kata Arya.

Menurut dia, proses seleksi komisaris dan direksi BUMN melalui talent pool sudah dilakukan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Proses seleksi jabatan penting di BUMN menurut dia juga akan semakin terbuka bagi sosok di luar lingkungan perusahaan pelat merah.

“Ke depannya akan semakin terbuka dari luar, jadi kesempatan untuk dapat putra-putri bangsa semakin terbuka lebar,” tegasnya. (SKO)