<p>Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat hadir dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kementerian ESDM Serap Rp1,3 Triliun dari Pagu APBN 2021, Simak Alokasi Penggunaannya

  • Total penyerapan anggaran Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mencapai Rp1,3 triliun atau 22,04% dari anggaran APBN 2021. Diketahui, nilai yang ditetapkan dalam pagu tersebut secara penuh sebesar Rp5,9 triliun.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Total penyerapan anggaran Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mencapai Rp1,3 triliun atau 22,04% dari anggaran APBN 2021. Diketahui, nilai yang ditetapkan dalam pagu tersebut secara penuh sebesar Rp5,9 triliun.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, penyerapan ini lebih tinggi 2,71% dari target yang telah disusun, yakni 19,33% pada Mei 2021. Ia pun menargetkan, pada akhir 2021 realiasinya bisa mencapai 96%.

“Ini masih on the track,” mengutip keterangan resmi, Senin, 7 Juni 2021.

Adapun anggaran sebesar Rp1,3 triliun tersebut digunakan antara lain untuk pengadaan barang dan jasa sebanyak 183 paket senilai Rp2.537 miliar. Progres yang berjalan, kata Ego, tender sebesar 98% dari 158 paket atau sejumlah Rp2.479,94 miliar.

Artinya, masih tersisa 30 paket dengan pagu 749,24 miliar yang belum dilaksanakan. Rinciannya ada 18 paket tender sebesar Rp235,71 miliar dan 12 paket yang sedang proses tanda tangan kontrak sebesar Rp513,53 miliar.

Kemudian, beberapa program masyarakat juga akan dilanjutkan, seperti jaringan gas di 21 kabupaten dan kota dengan anggaran Rp977,06 miliar, FS KPBU Jargas di 13 kabupaten/kota Rp8 miliar, sebanyak 28.000 paket konverter kit untuk nelayan di 19 provinsi Rp266,45 miliar, dan 28.000 paket konkit petani di 14 provinsi senilai Rp222,60 miliar.

“Kami harapkan mulai 1 Oktober hingga awal Desember tahun ini, proses pendiversifikasian untuk konkit nelayan dan petani sudah dilakukan,” kata Ego.

Sementara itu, saat ini Kementerian ESDM tengah berfokus menjalankan dua titik eksplorasi panas bumi senilai Rp281 miliar, pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) sebanyak 22 ribu paket sebesar Rp329,5 miliar, dan 1.430 paket PJU-TS sebesar Rp21,7 miliar.

Selanjutnya, wilayah destinasi prioritas di 29 lokasi PLTS Pos Jaga TNI sebesar Rp28,4 miliar dan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) sebanyak 20.711 paket senilai Rp104,7 miliar.

Untuk pemanfaatan sisa anggaran APDAL, Ego bilang akan digunakan untuk melakukan pemasangan 18.826 unit Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Selain itu ada juga dua unit kegiatan infrastruktur bioenergi untuk pengamanan PLTBg Merangin Jambi dan Restrat-up PLTBg Paser di Kalimantan Timur, serta tiga kegiatan penyusunan Feasibility Study (FS) – Detail Engineering Design (DED) pada kegiatan Refuse-Derived Fuel (RDF). (RCS)