Kementerian ESDM Targetkan 16 Proyek CCUS Akan Beroperasi Sebelum 2030
- Dalam rangka mendukung Teknologi Penangkapan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon yang dikenal dengan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) akan menjalankan sebnyak 16 proyek CCS/CCUS di Indonesia yang masih tahap studi dan persiapan.
Nasional
JAKARTA - Dalam rangka mendukung Teknologi Penangkapan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon yang dikenal dengan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) akan menjalankan sebnyak 16 proyek CCS/CCUS di Indonesia yang masih tahap studi dan persiapan.
Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Mirza Mahendra mengungkapkan, hal ini dapat menjadi solusi peningkatan produksi migas untuk mendukung target 1 juta barel per hari minyak bumi dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi tahun 2030.
"Saat ini terdapat 16 proyek CCS/CCUS di Indonesia yang masih tahap studi dan persiapan, dan sebagian besar ditargetkan beroperasi sebelum 2030," ujarnya beberapa waktu lalu.
- Kompak Lawan Diskriminasi Ekspor Kelapa Sawit, Indonesia-Malaysia Datangi Uni Eropa
- Raup Laba Rp51,4 triliun, Erick Thohir Apresiasi Keberhasilan BRI Lakukan Efisiensi
- Pasar Mengobservasi Prospek Kebijakan The Fed, Kurs Rupiah Berpotensi Melemah
Mirza menambahkan, Kementerian ESDM telah menyiapkan rancangan Peraturan Menteri terkait Penyelenggaraan CCS/CCUS yang saat ini masih tahap harmonisasi antar-Kementerian.
"Yang paling signifikan yaitu CCUS Tangguh BP Berau yang telah mendapatkan persetujuan Plan of Development. Selain itu juga ada Pilot Test Huff and Puff CO2 Injection oleh Pertamina di Lapangan Jatibarang masih skala sumuran namun hasilnya sangat menggembirakan," tambahnya.
Sementara itu, Dadan Damayandri LEMIGAS menerangkan bahwa pihaknya telah banyak melakukan studi CCUS sejak 2003 hingga saat ini, termasuk dengan Japex Jepang dan Pertamina.
"Kedepannya LEMIGAS akan melakukan studi pemetaan potensi Depleted Reservoir dan Saline Aquifer untuk CCS/CCUS Hub dan Clustering, serta studi pemanfaatan karbon untuk produksi metanol hidrogen biru dan mendukung Ditjen Migas dalam merumuskan kebijakan mengenai CCS/CCUS," pungkas Dadan.