Kementerian ESDM Usulkan Subsidi Listrik Naik jadi Rp74,85 Triliun pada 2024
- Kementerian ESDM mengusulkan subsidi listrik dalam RAPBN 2024 berada di kisaran RP69,81 triliun hingga 74,85 triliun.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan subsidi listrik dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 berada di kisaran RP69,81 triliun hingga 74,85 triliun.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan angka tersebut naik dari alokasi anggaran tahun ini yang mencapai Rp70,49 triliun dan realisasi pada 2022 yang mencapai Rp58,83 triliun. Usulan anggaran subsidi tersebut berdasarkan asumsi nilai tukar sebesar Rp14.700-Rp15.300 per dolar AS, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$70-80 per barel, dan inflasi 1,5-3,5%.
"Usulan kebijakan subsidi listrik tahun 2024, yaitu tepat sasaran diberikan hanya kepada golongan yang berhak untuk rumah tangga diberikan kepada rumah tangga miskin dan rentan, serta mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien," ujar Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, dilansir Selasa, 6 Juni 2023.
- Kekayaan Ganjar Pranowo Naik 14 Persen pada 2022, Ini yang Jadi Penopangnya
- Pamungkas Rilis Album Tur Birdy Asia Tenggara 2022-2023
- 20 Persen Saham Vale Disebut Masuk ke Kantong Perusahaan Cangkang, Ini Kata Menteri ESDM
Dari sisi jumlah pelanggan subsidi, alokasi anggaran subsidi dalam RAPBN 2024 diperuntukan kepada 40,89 juta pelanggan. Jumlah ini meningkat dibandingkan jumlah pelanggan dalam APBN 2023 yang mencapai 39,94 juta pelanggan.
Dengan volume bahan bakar minyak(BBM) bersubsidi diusulkan ssbesar 18,73 - 17,76 juta kilo liter dan volume lPG bersubsidi sebesar 7,80 - 7,90 juta MTon.
Namun, untuk subsidi tetap minyak solar, Kementerian ESDM mengusulkan subsidi tetap untuk minyak solar sebesar Rp1.000/liter dan subsidi listrik pada RAPBN 2024 sebesar Rp69,81-74,85 triliun.