Menteri Investasi atau Kepala Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Industri

Kementerian Investasi Sukses Tarik Produsen Kaca Terbesar di Dunia Bangun Pabrik di Indonesia

  • Tujuan dari Mou ini adalah untuk mendukung rencana investasi Xinyi Group senilai US$11,6 miliar atau setara dengan Rp174 triliun (kurs Rp15.000) di Kawasan Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Industri

Bintang Surya Laksana

CHENGDU - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Xinyi Glass Holdings Limited (Xinyi Group) mengenai kerja sama investasi, yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Chengdu.

MoU yang ditandangani 28 Juli 2023 ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Investasi ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China pada  19 Juli 2023 lalu. Tujuan dari MoUini adalah untuk mendukung rencana investasi Xinyi Group senilai US$11,6 miliar atau setara dengan Rp174 triliun (kurs Rp15.000) di Kawasan Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Investasi tersebut meliputi pengembangan ekosistem rantai pasok industri kaca dan industri kaca panel surya.

“Investasi ini untuk membangun kaca dan solar panel, serta akan memakai tenaga kerja Indonesia sekitar 35.000  orang. Arahan Bapak Presiden agar segera eksekusi dan menjalankan percepatan agar proses hilirisasi terjadi," kata Bahlil.

Bahlil menambahkan pabrik tersebut akan menjadi pabrik terbesar kedua di dunia setelah China. Setelah berhasil membangun sistem hilirisasi dari nikel, sekarang kita akan mendorong pengembangan dari pasir kuarsa. Sebagian besar produknya, hampir 95%, akan diekspor karena pasar utamanya adalah luar negeri.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa China adalah mitra strategis bagi Indonesia, dan pemerintah Indonesia memberikan apresiasi dan dukungan atas rencana investasi Xinyi Group. Presiden ketujuh Indonesia itu juga menegaskan bahwa pemerintah siap membantu mengatasi hambatan apapun yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek.

Bahlil menegaskan bahwa investasi Xinyi Group yang merupakan pemain kaca terbesar di dunia ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor kepada pemerintah Indonesia.

Investasi di Batam akan menjadi proyek kedua Xinyi Group di Indonesia setelah melakukan investasi tahap pertama di Kawasan JIIPE (Java Integrated and Industrial Port Estate) di Gresik dengan nilai US$700 juta (Rp10,50 triliun) tahun lalu. Produksi dari investasi tersebut diperkirakan akan dimulai di pertengahan tahun depan.