<p>Sumber: https://www.kemenpppa.go.id/</p>
Nasional & Dunia

Kementerian PPPA Bentuk Gerakan Lindungi Perempuan Hadapi COVID-19

  • Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) akan membentuk Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita (Berjarak) dalam rangka melindungi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya di tengah situasi pandemi virus Corona (COVID-19).

Nasional & Dunia

Aprilia Ciptaning

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) akan membentuk Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita (Berjarak) dalam rangka melindungi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya di tengah situasi pandemi virus Corona (COVID-19).

Relawan dari gerakan tersebut berasal dari Forum Anak, PUSPAGA, Fasilitator Sekolah Ramah Anak, PATBM, PUSPA, dan lain-lain yang akan membantu dalam menyalurkan bantuan, seperti vitamin, susu, biskuit, pembalut, dan pampers.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengungkapkan, kerja sama dilakukan dengan berbagai lembaga pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk mendata kondisi perempuan dan anak baik di bidang ekonomi, kesehatan, maupun sosial.

“Kami meminta dukungan dan kerja sama dari semua pihak untuk membantu memberdayakan perempuan dan memenuhi hak-hak anak dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini,” ungkap Bintang di Jakarta, Jumat, 24 April 2020.

Sementara untuk pencegahan, pihaknya mengaku telah menyusun materi edukasi mengenai perlindungan perempuan, anak, maupun keluarga yang akan disebarluaskan melalui media sosial serta mobil dan motor perlindungan (molin dan torlin) kepada seluruh masyarakat.

Menurut Bintang, dalam menghadapi krisis pandemi COVID-19 saat ini, perempuan merupakan kelompok paling rentan baik dilihat dari segi kesehatan, sosial, maupun ekonomi.

“Dari segi ekonomi, banyak pekerja perempuan yang harus mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan. Hingga 16 April 2020, kurang lebih sebanyak 2.385 pekerja diberhentikan, dan 31% atau 762 di antaranya adalah perempuan,” jelas Bintang.

Senada dengan Bintang, Ketua DPR Puan Maharani juga menekankan pentingnya perempuan dalam menangani penyebaran COVID-19.

“Secara global, 70% dari jumlah tenaga perawat terdiri dari perempuan. Mereka adalah ujung tombak penyelamat nyawa manusia,” ujar Puan.

Selain itu, lanjut Puan, 60% usaha mikro kecil dan menengah (UKMKM) yang memproduksi hand sanitizer dan masker, dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

“Ini menunjukkan bahwa perempuan bukan hanya kelompok terdampak, tetapi juga berperan besar dalam melawan COVID-19,” kata Puan. (SKO)