Kementerian PUPR akan Bangun 35 Bendungan Senilai Rp11,67 Triliun pada 2022
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktur Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air akan melanjutkan pembangunan pada 35 bendungan di 2022 dengan dana anggaran sebanyak Rp11,67 triliun.
Nasional
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktur Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air akan melanjutkan pembangunan pada 35 bendungan di 2022 dengan dana anggaran sebanyak Rp11,67 triliun.
Anggara dana tersebut selain untuk pembangunan bendungan, juga diperuntukkan revitalisasi situ dan danau. Dari 35 bendungan yang akan dilanjutkan pembangunannya pada 2022, dua di antaranya merupakan bendungan baru yakni Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan dan Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko mengatakan, Ditjen Sumber Daya Air mendapatkan alokasi dana pada 2022 sebesar Rp41,23 triliun.
- 5 Aset Kripto Ini Diprediksi Akan Bullish di Minggu ke-2 Februari
- Berlaku Mulai 11 Februari 2022, Ini Tarif Resmi Tol Cisumdawu
- Wajib Dihindari, 4 Hobi Anak Muda Ini Sering Bikin Boros
“Lebih rinci, anggaran tersebut akan digunakan untuk belanja modal sebesar Rp29,79 triliun atau 72,25%, belanja barang sebesar Rp10,34 triliun atau 25,08%, dan belanja pegawai sebesar Rp1,10 triliun,” kata Jarot Widyoko dalam keterangan resmi, Kamis, 16 Februari 2022.
Sektor Bendungan
35 Bendungan yang akan dilanjutkan pembangunannya yakni Bendungan Keureuto Aceh, Bendungan Rukoh Aceh, Bendungan Lausimeme di Sumatra Utara, Bendungan Tiga Dihaji di Sumatra Selatan, Bendungan Margatiga di Lampung, Bendungan Karian di Banten.
DI Jawa Barat ada Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, Bendungan Sadawarna, Bendungan Leuwikeris, dan Bendungan Cipanas. Sedangkan di Jawa Tengah ada Bendungan Jragung, Bendungan Jlantah, Bendungan Bener, dan Bendungan Pidekso.
Di Jawa Timur ada Bendungan Semantok, dan Bendungan Bagong. selanjutnya, di Bali ada Bendungan Sidan, Bendungan Tamblang. di Nusa Tenggara Timur (NTT) ada Bendungan Bendungan Temef, Bendungan Manikin, dan Bendungan Mbay.
Di Nusa Tenggara Barat (NTB) ada bendungan Beringin Sila, Bendungan Meninting, dan Bendungan Tiu Suntuk.
Sulawesi Utara ada Bendungan Lolak, Bendungan Kuwil Kawangkoan, Bendungan Budong-budong, dan Bendungan Ameroro.
Sisanya, ada Bendungan Sepaku Semoi Kalimantan Timur, Bendungan Bolango Ulu di Gorontolo, Bendungan Pamukkulu Sulawesi Selatan, dan Bendungan Way Apu di Maluku.
Sektor Irigasi dan Rawa
Sektor irigasi dan rawa, dana yang sudah dialokasikan sebanyak Rp5,95 triliun diperuntukkan baik untuk pembangunan irigasi, rehabilitasi irigasi, dan pemanfaatan pembangunan.
Sedangkan, untuk pengendalian daya rusak dialokasikan dana senilai Rp7,37 triliun dengan rincian pengendalian banjir, pengaman pantai, dan pembangunan pengendali sedimen.
Sektor Penyediaan Air Baku
Pada sektor ini sudah disiapkan alokasi dana sebanyak Rp2,02 triliun terdiri dari penyediaan air baku untuk sistem penyedia air minum (SPAM), pemanfaatan bendungan, air baku pulau terluar dan perbatasan, air baku untuk kawasan strategis, dan air tanah untuk air baku.
Untuk diketahui, Ditjen Sumber Daya Air memperoleh capaian keuangan sebesar 94,75% atau setara Rp53,90 triliun dari total pagu Rp56,89 triliun dengan capaian fisik sebanyak 96,6%.