<p>Bendungan Margatiga di Provinsi Lampung. Foto: Kementerian PUPR</p>
Nasional

Kementerian PUPR Bangun Bendungan Jragung Bantu Petani Semarang

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bangun Bendungan Jragung di Semarang untuk bantu irigasi pertanian masyarakat di Semarang.

Nasional

Liza Zahara

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendungan Jragung di Semarang, Jawa Tengah, untuk bantu irigasi pertanian masyarakat di Semarang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, adanya penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

“Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan bisa membantu petani yang sebelumnya hanya sekali tanam dalam setahun, bisa bertambah jadi dua sampai tiga kali tanam,” kata Menteri PUPR Basuki dalam keterangan resmi, Selasa, 11 Januari 2022.

Secara administrasi Bendungan Jragung membentang di tiga dusun di Desa Candirejo yakni Dusun Borangan, Dusun Sapen, dan Dusun Kedung Glatik, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. 

Sungai Jragung menjadi sumber air bendungan ini yang memiliki desain tipe urugan zona inti tegak dengan elevasi puncak bendungan 119,5 meter dan lebar puncak bendungan 10 meter.

Bendungan ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku, mengurangi risiko banjir dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan kapasitas 1.400 kilowatt (kw). Pembangunan Bendungan Jragung mulai dikerjakan pada 2020 melalui tiga paket pekerjaan dan ditargetkan rampung di 2023.

Paket I dikerjakan oleh penyedia jasa PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan nilai kontrak sebesar Rp806,3 miliar dan progres fisik hingga akhir Desember 2021 mencapai 5,7%.

Paket II dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kerja sama operasional (KSO) dengan PT BRP dengan nilai kontrak Rp758 miliar dan progres pembangunan mencapai 6,7%.

Paket III dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) KSO dengan PT Pelita Nusa Perkasa senilai Rp735,9 miliar dengan progress fisik capai 4,28%.