Bangun 430 Homestay di Kawasan Bromo Tengger Semeru, PUPR Habiskan Anggaran Rp25,99 Miliar
Nasional

Kementerian PUPR Gelontorkan Rp25,99 Miliar untuk Bangun 430 Homestay di Kawasan Bromo Tengger Semeru

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan program renovasi atau peningkatan kualitas terhadap 430 rumah di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Provinsi Jawa Timur.
Nasional
Nadia Amila

Nadia Amila

Author

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan program renovasi atau peningkatan kualitas terhadap 430 rumah di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Provinsi Jawa Timur.

Pembangunan yang memakan anggaran Rp25,99 miliar ini, terbagi menjadi dua kebutuhan yakni, pembangunan 310 rumah untuk usaha pondok wisata (homestay) yang tersebar di Desa Ngadisari Kabupaten Probolinggo dan 120 rumah untuk usaha pariwisata lainnya seperti warung, kios dan kafe.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, renovasi rumah warga untuk hunian pariwisata dilakukan dengan pola pemberdayaan, sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi dari sektor pariwisata.

“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi,” kata Basuki dalam keterangannya Sabtu, 6 Agustus 2022.

Disisi lain, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa IV, Ditjen Perumahan Ali Murtado mengatakan dalam pembangunannya, desain rumah yang menjadi sarana hunian pariwisata (Sarhunta) ini telah dimodifikasi menjadi lebih modern.

Namun, gaya modern yang ditampilkan tidak meninggalkan kearifan lokal masyarakat Suku Tengger, dalam upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap di Sarhunta ini.

“Diharapkan dengan kondisi rumah penduduk yang ditingkatkan kualitasnya para wisatawan yang menginap bisa lebih nyaman,” kata Ali. 

Diketahui, pembangunan 430 Homestay dan rumah usaha ini telah dimulai sejak November 2021 lalu. Dan rumah Sarhunta ini dibanderol dari harga Rp200.000 sampai Rp250.000 per malam.