<p>Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR. / Sok. Kementerian PUPR</p>
Industri

Kementerian PUPR Usulkan Tambahan Anggaran Rp2,5 Triliun untuk Program PEN

  • Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengusulkan tambahan anggaran Rp2,5 triliun untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengusulkan tambahan anggaran Rp2,5 triliun kepada Komisi V DPR RI untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Kami sedang mengusulkan tambahan Rp2,5 triliun lagi. Ini yang belum masuk DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), baru dibahas dengan Dirjen Anggaran (Kementerian Keuangan),” ujar Basuki dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu, 17 Maret 2021.

Tambahan anggaran ini rencananya digunakan untuk empat kegiatan. Pertama, perbaikan tanggul, normalisasi, dan pemeliharaan sungai sebesar Rp600 miliar. Lalu, revitalisasi drainase, perbaikan lereng, dan jembatan, bronjong, dan perkerasan bahu sebesar Rp800 miliar.

Selanjutnya, untuk kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) atau sistem penyediaan air minum (SPAM) dan sanitasi pedesaan sebesar Rp500 miliar. Terakhir, pembangunan rumah khusus dan bantuan stimulus perumahan swadaya (BSPS) yang menghabiskan Rp600 miliar.

Menteri PUPR juga mengatakan anggaran untuk program padat karya tunai naik tahun ini menjadi Rp23,24 triliun dari yang sebelumnya Rp12,18 triliun. Kenaikan anggaran ini didapat setelah KemenPUPR memfokuskan kembali (refocusing) pagu anggarannya menjadi Rp134,89 triliun dari yang sebelumnya Rp149,81 triliun.

Basuki berharap naiknya anggaran program padat karya tunai ini mampu menyerap 1,23 juta tenaga kerja. Hal ini diharapkan dapat membantu usaha pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.

Secara rinci, program padat karya tunai ini akan digunakan untuk bidang sumber daya air di delapan kegiatan senilai Rp7,15 triliun dengan tenaga kerja 386.159 orang. Lalu, bidang jalan dan jembatan melalui lima kegiatan dengan nilai anggaran Rp6,69 triliun dan perkiraan penyerapan tenaga kerja sebanyak 273.603 orang.

Selanjutnya, bidang permukiman memiliki enam kegiatan dengan besaran anggaran Rp5,29 triliun dan perkiraan penyerapan tenaga kerja sebanyak 194.471 orang. Terakhir, bidang perumahan melalui satu kegiatan dengan nilai Rp4,11 triliun dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja sebanyak 378.460 orang.

Perlu diketahui, Kementerian PUPR telah melakukan penghematan pagu DIPA 2021 dari yang sebelumnya Rp149,81 triliun menjadi Rp134,89.