<p>Image Source : Grid.id</p>
Industri

Kena Sanksi AS, Pendapatan Huawei Tetap Naik Hingga Rp1.982 Triliun

  • Di tengah pandemi dan sanksi dari AS, Huawei Technologies Co. Ltd tetap membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih pada 2020.

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Perusahaan teknologi global, Huawei Technologies Co. Ltd berhasil membukukan kinerja positif di tengah tantangan pandemi dan sanksi dari Amerika Serikat (AS). Pendapatan serta laba bersih perseroan kompak tumbuh sepanjang 2020.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, pendapatan Huawei naik 3,8% year-on-year (yoy) menjadi US$136,7 miliar atau setara Rp1.982,15 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS) pada 2020. Sementara, laba bersih meningkat 3,2% yoy mencapai US$9,9 miliar atau sekitar Rp143,55 triliun.

Pada 2020, Huawei berhasil memastikan bisnis operatornya berjalan stabil pada lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan wilayah. Perseroan juga menjalankan lebih dari 3.000 proyek inovasi 5G di lebih dari 20 industri, seperti pertambangan batu bara, produksi baja, pelabuhan, dan manufaktur.

Sepanjang tahun lalu, lini bisnis enterprise Huawei meningkatkan upaya dalam mengembangkan solusi berbasis skenario yang inovatif untuk berbagai industri dan menciptakan ekosistem digital yang tumbuh subur dalam kreasi bersama dan berbagi keberhasilan.

Selama pandemi, Huawei memberikan keahlian teknis dan solusi yang penting dalam perang melawan serangan COVID-19. Contohnya, solusi diagnostik AI-assisted berbasis Huawei Cloud yang membantu rumah sakit di seluruh dunia untuk mengurangi beban infrastruktur medis.

Di Indonesia, Huawei menghadirkan solusi bagi para dokter di RSPAD Gatot Soebroto dan RS Pertamina Bina Medika (Pertamedika) dalam melawan pandemi.

Dengan menggunakan AI-assisted CT Scans, rumah sakit-rumah sakit tersebut mampu enam kali lebih cepat dalam melakukan diagnosis COVID-19 dengan tingkat akurasi 93%.

Lewat peluncuran HarmonyOS dan ekosistem Huawei Mobile Services (HMS), bisnis konsumen Huawei bergerak maju dengan strategi Seamless AI Life. Hal ini guna memberikan pengalaman teknologi cerdas kepada konsumen di semua perangkat dan skenario. Fokusnya pada smart office, pusat kebugaran dan kesehatan, smart home, easy travel, dan hiburan.

CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menuturkan Huawei telah hadir di Indonesia selama lebih dari 20 tahun. Pada tahun lalu, pihaknya meluncurkan serangkaian kampanye bertajuk ‘I do’ sebagai bentuk sumbangsih Huawei kepada masyarakat dan ekosistem.

Melalui pesan ‘I Do Contribute’, katanya, Huawei mendukung upaya bangsa Indonesia dalam pemulihan ekonomi pascapandemi melalui dukungan teknologi-teknologi mutakhir perseroan.

Jacky juga mengaku telah meluncurkan program yang bertujuan mencetak 100.000 sumber daya manusia (SDM) digital Indonesia dalam kurun waktu lima tahun.

Di samping itu, terdapat beberapa kampanye lain seperti ‘I Do Care’ yang merupakan program berbagi, ‘I Do Collaborate’ yakni kolaborasi Huawei dengan pemerinta dalam mempercepat transformasi digital, serta ‘I Do Create’ yakni penerapan digital melalui pengembangan AI, Big Data Analytic, serta Cloud untuk pembangunan platform e-learning.

“Kami akan terus bekerja sama dengan seluruh pelanggan dan mitra kami untuk mendukung kesejahteraan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya. (LRD)