<p>Ilustrasi DANA eMas / Dok. DANA</p>
Industri

Kenaikan Harga Diprediksi Berlanjut: DANA Bagikan Tips Investasi Emas Mudah dan Aman

  • JAKARTA – Awal tahun kerap jadi momentum bagi masyarakat mengatur kembali keuangan. Di tengah pandemi yang belum mereda, masyarakat ditantang makin bijak terutama dalam mengatur pengeluaran dan berinvestasi. Lalu, investasi apakah yang menguntungkan, mudah dan aman? Jika melihat kondisi saat ini dan prospek ke depan, maka investasi emas bisa menjadi pilihan. Emas disebut sebagai instrumen […]

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Awal tahun kerap jadi momentum bagi masyarakat mengatur kembali keuangan. Di tengah pandemi yang belum mereda, masyarakat ditantang makin bijak terutama dalam mengatur pengeluaran dan berinvestasi.

Lalu, investasi apakah yang menguntungkan, mudah dan aman? Jika melihat kondisi saat ini dan prospek ke depan, maka investasi emas bisa menjadi pilihan.

Emas disebut sebagai instrumen safe haven karena dianggap sebagai investasi paling aman dan bisa menjadi alat lindung nilai di saat krisis. Hal itu karena nilainya yang relatif stabil dan bersifat likuid, alias mudah dijual-belikan.

Tidak heran, sejak pandemi merebak banyak investor dan juga bank sentral berbagai negara memborong logam mulia tersebut. Sehingga harganya terus meroket. Di Indonesia saja, harga emas Antam sepanjang tahun 2020 telah naik lebih dari 25%.

CEO dan Co-Founder Pluang, Claudia Kolonas mengatakan, investasi emas sangat menjanjikan karena tren kenaikan harga emas diprediksi masih akan berlanjut.

Bahkan, analis Goldman Sachs memproyeksikan harga emas di 2021 bisa mencapai U$2.300 per troy ounce, yang berarti potensi keuntungan lebih dari 20% dari sekarang.

“Ini saat yang tepat, terlebih dengan adanya berbagai aplikasi dan platform digital yang menawarkan investasi emas secara mudah dan aman,” ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu 6 Januari 2021.

Memahami kebutuhan dan peluang terkait dengan investasi emas, CEO dan Co-Founder DANA Vincent Iswara mengatakan, pihaknya telah mengembangkan fitur DANA eMAS sebagai solusi bagi masyarakat yang ingin menabung atau berinvestasi emas secara mudah, aman dan terjangkau.

“Lewat fitur DANA eMAS di dompet digital DANA, pengguna bisa membeli emas mulai dari 0,01 gram atau kurang dari Rp10.000 secara langsung tanpa biaya tambahan,” terangnya.

Investasi emas online ini tercatat di yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sehingga keamannya terjaga. Selain itu, emas fisik yang disimpan juga dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

Tips Investasi Emas

Nah, untuk masyarakat yang ingin meraih keuntungan dengan mulai berinvestasi emas, berikut beberapa tips yang bisa dipertimbangkan agar investasi semakin menguntungkan:

1. Jangka Panjang

Emas merupakan instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang, atau lebih dari 5 tahun. Dalam setahun terakhir kenaikan harga emas begitu tinggi, meski di tengah situasi pandemi. Karena sifatnya sebagai aset safe haven, emas dinilai lebih cocok untuk investasi jangka panjang.

2. Memantau Harga Secara Berkala

Meski harga emas relatif stabil dan aman, bukan berarti kita tidak perlu memantau pergerakan harga emas. Apalagi di era digital ini memantau pergerakan harga emas bisa dilakukan lewat aplikasi smartphone.

Dengan memantau pergerakan harga emas secara berkala, kita akan memiliki kemampuan memprediksi harga ke depan.

Apabila sudah memiliki cukup pengetahuan untuk meningkatkan keuntungan dari investasi emas, kita bisa membeli emas ketika harganya sedang turun dan menjual kembali ketika harga sedang naik.

3. Pilih Lembaga Investasi yang Terpercaya

Jika Anda berencana untuk investasi emas, pastikan lembaga investasi tersebut terdaftar dan berlisensi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Hal tersebut karena investasi emas termasuk dalam produk investasi berjangka.

4. Sesuaikan Kemampuan Finansial dan Target Investasi

Investasi berkaitan erat dengan komitmen, apalagi jika tujuan investasinya adalah jangka panjang. Jadi sebaiknya tetapkan jumlah minimal investasi. Misalnya 0,5 gram atau sekitar Rp 500.000 per bulan.

Sebelum menetapkan target tersebut, perhatikan kemampuan keuangan. Apabila setiap bulan sudah memiliki surplus, maka kelebihan dana dapat dialokasikan untuk investasi.

Kita juga harus punya dana cadangan darurat yang memadai sebelum berinvestasi. Paling tidak, ada tabungan dana darurat sebesar 6-12 bulan pengeluaran untuk menutupi pengeluaran tak terduga.

5. Memulai Investasi Emas Secara Digital

Untuk mulai berinvestasi emas, kini kita tidak perlu lagi harus punya modal yang besar. Dengan adanya investasi emas digital, kita bisa membeli emas mulai dari 0,01 gram atau sekitar Rp10.000 saja.

Kita juga tidak perlu repot datang ke toko atau gerai resmi penjualan logam mulia karena transaksi jual-beli bisa dilakukan secara real-time menggunakan aplikasi digital melalui smartphone. Hal ini juga sesuai untuk menghindari kontak fisik di saat pandemi.

Jangan khawatir, meski tidak menyediakan emas fisik saat pembelian atau penjualan, investasi emas digital ini aman dan mengacu pada harga resmi emas fisik. Selain itu, keuntungan dari berinvestasi emas digital adalah tidak perlu pusing memikirkan masalah penyimpanan.

Berbeda dengan investasi emas fisik yang akan membuat kita dikenakan biaya jika menyimpannya di bank, atau di tempat membeli emas tersebut.