<p>Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Kenaikan Inflasi AS Melambat, Nilai Kurs Rupiah Menguat hingga 137 Poin

  • Dikutip dari data perdagangan Bloomberg, Jumat, 11 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat 137 poin di posisi Rp15.557 perdolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Kenaikan inflasi AS yang melambat telah mendorong nilai kurs rupiah untuk menguat hingga 137 poin.

Dikutip dari data perdagangan Bloomberg, Jumat, 11 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat 137 poin di posisi Rp15.557 perdolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 10 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 36 poin di level Rp15.694 perdolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, kenaikan inflasi AS yang melambat telah berdampak kepada penguatan rupiah.

Semalam, AS merilis data yang menunjukkan inflasi per Oktober 2022 berada di level 7,7% secara tahunan yang mana posisinya berada di bawah ekspetasi 8%.

Posisi inflasi di negeri Paman Sam ini pun menjadi yang terendah sejak Januari tahun ini.

Menurut Ariston, Walaupun posisinya masih cukup tinggi, namun penurunan ini memicu ekspetasi bahwa The Fed akan mulai melambatkan laju kenaikan suku bunganya.

Saat ini, sekitar 71,5% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan sisanya memprediksi The Fed akan mengerek Fed Fund Rate sebesar 75 basis poin lagi pada bulan Desember.

"Pelaku pasar pun berani masuk ke aset berisiko sehingga dolar AS bergerak melemah terhadap nilai kurs lainnya, termasuk rupiah," ujar Ariston kepada TrenAsia, Jumat, 11 November 2022.

Menurut Ariston, rupiah pada perdagangan hari ini berpotensi menguat di kisaran Rp15.600 dengan level resistance di posisi Rp15.690 perdolar AS.