Kenaikan Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid Dorong Prospek Saham ASII
- Secara kumulatif, volume penjualan BEV di Indonesia mencapai 23.200 unit dari Januari hingga Agustus 2024, mencatat pertumbuhan 181% dibandingkan periode yang sama tahun lalu
Korporasi
JAKARTA – Saham PT Astra International Tbk (ASII) tetap dipertahankan beli oleh PT Mirae Asset Sekuritas meskipun penjualan otomotif nasional belum menunjukkan pemulihan hingga Agustus 2024.
Rekomendasi ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk hybrid. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil Hybrid Electric Vehicle (HEV) mengalami pertumbuhan 23,1% menjadi 6.099 unit pada Agustus 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.
Model yang paling diminati adalah Innova Zenix Hybrid, dengan penjualan mencapai 3.759 unit. Suzuki XL7 mild hybrid menduduki posisi kedua dengan penjualan 762 unit, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan bulan Juli.
- IHSG Gagal Tembus Level 8.000 Usai Saham BREN ARB
- Kemendag Ngaku Tak Dilibatkan Kemenkes Rumuskan Kemasan Polos Rokok
- Wacana Kemasan Polos Rokok dan PP 28/2024 Bermasalah, Sejumlah Kementerian Angkat Suara
Di posisi berikutnya, Toyota mencatat penjualan Alphard Hybrid dan Yaris Cross Hybrid masing-masing sebanyak 444 dan 327 unit, sementara Suzuki Ertiga Hybrid terjual 209 unit. GWM Tank 500, yang baru memasuki daftar 10 besar hibrida, juga berhasil terjual 51 unit, melampaui penjualan Toyota Vellfire Hybrid yang hanya mencapai 32 unit.
“Peningkatan berkelanjutan dalam volume penjualan kendaraan hybrid PT Astra International Tbk (ASII) dapat menjadi sinyal positif bagi kinerja dan saham perusahaan,” ujar Analis Mirae Asset, Christopher Rusli, dalam risetnya dikutip Jumat, 20 September 2024.
Terkait pertumbuhan penjualan mobil Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia, Gaikindo melaporkan kenaikan 23,9% dari 4.310 unit menjadi 5.290 unit. Rusli menyebutkan bahwa lonjakan ini didorong oleh produk merek China, BYD, yang menjadi pemimpin pasar, mengungguli Wuling, Hyundai, dan Chery.
Model-model BYD seperti Seal, Atto 3, dan Dolphin mendominasi penjualan, dengan Seal terjual 1.251 unit. Model keluarga BYD M6 juga berkontribusi dengan penjualan 312 unit.
“Secara kumulatif, volume penjualan BEV di Indonesia mencapai 23.200 unit dari Januari hingga Agustus 2024, mencatat pertumbuhan 181% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tambahnya.
Pencapaian ini, jelasnya, sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik (EV) pada tahun 2030, guna meningkatkan kualitas udara, mengurangi emisi karbon, dan mendongkrak manfaat ekonomi.
Pemerintah menargetkan 13 juta kendaraan roda dua listrik dan 2 juta kendaraan roda empat listrik pada tahun 2030, dengan upaya untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, dan infrastruktur EV.
“Hal ini mendorong kami untuk mempertahankan peringkat overweight untuk sektor otomotif, meskipun penjualan di bulan Juli dan Agustus lebih rendah dari yang diperkirakan tahun ini,” tutup Christopher.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp6.050 per saham, yang telah mempertimbangkan target penjualan mobil nasional yang konservatif sebesar 852.000 unit untuk tahun 2024.