<p>Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Kenaikan Suku Bunga dan Perlambatan Ekonomi China Membuat Nilai Kurs Rupiah Terus Melemah

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 28 September 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 41 poin di level Rp15.165 perdolar AS.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Kenaikan suku bunga yang diinisiasi sejumlah bank sentral di negara maju dan perlambatan ekonomi China tahun ini terus mendorong nilai kurs rupiah untuk melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 28 September 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 41 poin di level Rp15.165 perdolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 27 September 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp15.124 perdolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini ada ekspetasi bahwa dunia akan mencapai jurang resesi secara serentak pada 2023.

Resesi tersebut disebabkan oleh inflasi yang tinggi serta lonjakan harga pangan dan energi di beberapa negara, termasuk di Eropa dan Amerika Serikat.

Kondisi inflasi itu pun memicu bank-bank sentral di sejumlah negara maju untuk mengerek suku bunga dan memperketat likuiditas.

Kebijakan itu pun pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dunia sehingga negara-negara berkembang pun akan merasakan dampaknya.

"Apabila bank sentral di seluruh dunia secara kompak melakukan kenaikan suku bunga yang cukup ekstrem, maka resesi dunia pada 2023 kemungkinan tidak dapat dielakkan," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Rabu, 28 September 2022.

Ekspetasi resesi itu berpengaruh kepada lonjakan permintaan aset safe haven sehingga dolar AS pun terus menguat dan melemahkan nilai tukar mata uang dari negara lainnya.

Sementara itu, perlambatan ekonomi China tahun ini pun menjadi sentimen yang buruk untuk Asia karena negara Tirai Bambu itu menjadi pusat perdagangan di kawasan tersebut.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp15.110 - Rp15.150 perdolar AS.