Kenaikan Tarif INA-CBGs Kerek Prospek Saham RS Hermina (HEAL)
- Saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) disinyalir punya prospek yang baik sepanjang 2023 menyusul kenaikan tarif paket pelayanan kesehatan yang mencakup seluruh komponen biaya rumah sakit alias INA-CBGs.
Pasar Modal
JAKARTA - Saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) disinyalir punya prospek yang baik sepanjang 2023 menyusul kenaikan tarif paket pelayanan kesehatan yang mencakup seluruh komponen biaya rumah sakit alias INA-CBGs.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rut Yesika Simak optimistis bahwa pertumbuhan pendapatan perseroan akan tetap kuat pada tahun ini karena kenaikan tarif INA-CBGs sebesar 5-10%, di mana kenaikan tarif ini diumumkan pada Januari 2023.
“Kami mengharapkan kenaikan tarif tersebut akan sepenuhnya tercermin dalam pendapatan HEAL, paling lambat pada kuartal ketiga tahun ini,” ujarnya melalui riset yang dikutip Jumat, 5 Mei 2023.
Selain itu, lanjut Rut, saat ini HEAL sedang menerapkan inisiatif digital seperti ERP untuk penggunaan internal dan eksternal, sehingga dapat lebih efisien ke depannya. Perseroan juga akan terus membangun rumah sakit baru, seperti di Ciawi dan Aceh, yang dijadwalkan akan dibuka pada kuartal III-2023.
“Kami percaya bahwa dengan mengembangkan rumah sakit baru setiap tahun, HEAL dapat mencapai pertumbuhan awal dua digit pada 2023 dan 2024,” paparnya.
- Promosi Konser Coldplay Mulai Muncul di Jakarta
- Ada Bank AS yang Sahamnya Anjlok Lagi, Rupiah Lanjutkan Penguatan
- China Yakinkan India dan Rusia Untuk Perdalam Hubungan Bilateral
Melalui analisis itu, Rut mempertahankan rekomendasi Buy pada saham HEAL dengan target harga tidak berubah sebesar Rp1.700 per lembar saham. Alasannya karena prospek jangka panjang dan kenaikan harga average selling price (ASP) dari tarif INA-CBGs ke depan.
“Target harga kami dihitung menggunakan metode valuasi EV/EBITDA dengan target multiple FY23F EV/EBITDA sebesar 14,7x dari sebelumnya 14x.”
Pada kuartal I-2023, HEAL membukukan laba bersih sebesar Rp109 miliar, turun tipis 2,1% secara tahunan (yoy), namun meroket 105,2% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (qoq). “Capaian ini di bawah estimasi kami dan konsensus dengan run rate untuk 2023 sebesar 20,2 persen dan 19,1 persen.”
Sementara itu, pendapatan perseroan meningkat menjadi Rp1,35 triliun, masing-masing naik 11,9% dan 3,2% secara tahunan dan kuartalan. Peningkatan top line ini didorong oleh peningkatan hari rawat inap dan kunjungan rawat jalan. “Hasil ini turut mewakili 26,5% dan 26,7% dari hari rawat inap dan kunjungan rawat jalan untuk forecast 2023,” tutup Rut.