Kenaikan Tarif Ruas, Sekuritas Ini Revisi Naik Target Saham dan Laba Bersih JSMR
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) diperkirakan akan meraih keuntungan signifikan setelah beberapa ruas tol yang dikelolanya mengalami kenaikan tarif. Sahamnya pun dipatok melambung tinggi.
Bursa Saham
JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk diperkirakan akan meraih keuntungan signifikan setelah beberapa ruas tol yang dikelolanya mengalami kenaikan tarif. Selain itu, perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan lain dari pelunasan sebagian utang melalui divestasi saham.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Christian Sitorus dan Richard Jerry, menyatakan bahwa pemerintah telah menyetujui kenaikan tarif sejumlah ruas tol yang dikelola JSMR melebihi rata-rata normal 7%, termasuk tol Jakarta-Cikampek, Balikpapan-Samarinda, dan Semarang-Solo.
“Kenaikan tarif selanjutnya direncanakan untuk 2025, mencakup ruas tol Jakarta-Tangerang dan jalan tol dalam kota, yang selama ini menjadi kontributor utama pendapatan perseroan,” jelasnya dalam riset yang terbit pada Senin, 12 Agustus 2024.
- Sambut HUT RI, 20 Apartemen Kelolaan ICM Ikut Kompetisi Futsal Antar Site
- Airlangga Rangkul Bahlil di IKN, Sinyal The Next Ketum Golkar?
- Fakta Penting di Balik Mundurnya Airlangga Hartarto dari Kursi Ketum Golkar
Christian dan Richard bilang, kenaikan tarif ini diperkirakan akan beriringan dengan peningkatan trafik beberapa ruas, terutama yang sudah lama beroperasi, dengan asumsi pertumbuhan trafik sekitar 2-3% pada 2024 dan 2025. Untuk ruas baru, diperkirakan kenaikan trafik mencapai 12% pada periode yang sama.
"Dengan kenaikan tarif tersebut, kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan perseroan untuk tahun 2024 dan 2025 berkisar antara 11-24%. Peningkatan ini akan berasal dari lonjakan trafik ruas baru dan kenaikan tarif khusus di sejumlah ruas tol," ungkapnya
Adapun beberapa ruas tol yang mengalami kenaikan tarif khusus termasuk Balikpapan-Samarinda yang naik 16,70% pada kuartal III-2023, Gempol-Pasuruan 16,80%, Solo-Ngawi 24,98%, Surabaya-Gempol 12,30%, Semarang-Batang 29,50%, dan Semarang-Solo 23%. Tarif Jakarta-Cikampek akan naik 35% pada kuartal I-2024, sedangkan Surabaya-Mojokerto naik 10,16% pada kuartal III-2024.
Kenaikan tarif terbesar terjadi pada ruas Jakarta-Cikampek, dengan peningkatan mencapai 35% mulai awal Maret 2024, yang diperkirakan akan menurunkan trafik sementara. Namun, kenaikan tarif ini diharapkan memberikan dampak positif jangka panjang terhadap pendapatan ruas tersebut dan pemulihan trafik.
Dengan begitu, kata Christian dan Richard, kenaikan tarif dan peningkatan trafik diharapkan dapat mendorong pendapatan perseroan naik 24% tahun ini dan mencapai 11% pada 2025. Volume trafik diperkirakan akan meningkat 3% tahun ini dan 4% tahun depan.
- 11 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
- Mengenal Grameen Bank Milik PM Sementara Bangladesh Muhammad Yunus
- Ingin Beli Mobil Bekas? Ikuti Tips-Tips Berikut Supaya Tidak Zonk!
Pelunasan Utang
Mengenai divestasi 35% saham PT Jasa Marga Transjawa kepada Metro Pacific Investments Corp (MPIC) dan Warrington Investment Pte Ltd, Sitorus mengungkapkan bahwa Jasa Marga (JSMR) diperkirakan akan memperoleh dana sebesar Rp 15,7 triliun dalam bentuk tunai.
Meskipun kepemilikan saham JSMR akan berkurang menjadi 65%, posisi pengendalian perusahaan tidak akan berubah. Divestasi ini diperkirakan akan mengurangi laba per saham dari ruas tol sekitar 2-5% untuk keuntungan non-pengendali.
"Kami memperkirakan dana hasil divestasi akan digunakan untuk deleveraging, sehingga rasio DER bersih perseroan bisa turun menjadi 1,4 kali pada 2024, dibandingkan perkiraan semula 1,7 kali. Rasio DER bersih diharapkan turun dari 2,4 kali menjadi 1,3 kali pada tahun berikutnya," jelasnya.
Menurutnya pemangkasan utang diharapkan memberikan keuntungan bagi emiten pengelola jalan tol plat merah ini dengan penurunan beban bunga, seiring dengan penurunan suku bunga yang diantisipasi.
Target Saham
BRI Danareksa Sekuritas juga mencatat bahwa dengan sedikitnya pengembangan tol baru pada 2024 dan 2025, belanja modal atau capex Jasa Marga diperkirakan hanya mencapai Rp7,3 triliun dan Rp6 triliun.
Dengan demikian, angka itu jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata belanja modal tahunan perseroan sebesar Rp23 triliun pada 2017-2019. Belanja modal diharapkan mulai meningkat pada 2026 seiring dengan rencana pengembangan ruas baru.
Berdasarkan kedua faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mengestimasi ekspektasi lonjakan laba bersih emiten bersandikan JSMR menjadi Rp6,78 triliun pada 2024. Proyeksi ini meningkat puluhan persen dibandingkan raihan tahun lalu, yaitu Rp2,74 triliun.
Tanpa ragu, BRI Danareksa Sekuritas memutuskan untuk meningkatkan target harga saham JSMR dari Rp5.100 per saham menjadi Rp6.500 per saham. Berdasarkan penutupan perdagangan sesi pertama Senin, 12 Agustus 2024, saham JSMR yang diparkir di level Rp5.525 per saham, maka investor berpeluang cuan sekitar 17,65%.