Kenali Gejala dan Penyebab Aphasia, Penyakit yang Dialami Bruce Willis
Gaya Hidup

Kenali Gejala dan Penyebab Aphasia, Penyakit yang Dialami Bruce Willis

  • Aktor Hollywood Bruce Willis didiagnosis mengalami aphasia, kenali gejala dan penyebabnya.
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Aphasia adalah suatu kondisi gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi. Aphasia dapat memengaruhi ucapan serta cara Anda menulis dan memahami bahasa lisan dan tulisan.

Aktor Hollywood Bruce Willis dikabarkan mundur dari dunia akting setelah didiagnosis mengalami aphasia, gangguan neurologis yang memengaruhi bahasa dan kemampuan bicara. Seperti yang dilansir dari laman Live Science, keluarga Bruce Willis telah mengatakan hal tersebut di media sosial bahwa Bruce Willis mengalami masalah kognitif karena diagnosis yang didapatkannya baru-baru ini. 

Seperti yang dilansir dari laman Mayo Clinic, aphasia dapat terjadi secara tiba-tiba setelah mengalami stroke atau cedera kepala. Akan tetapi, aphasia juga bisa datang secara bertahap mulai dari tumbuhnya tumor otak yang mungkin perkembangannya cukup lambat atau penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen dan progresif (degeneratif). Tingkat keparahan aphasia juga tergantung pada sejumlah kondisi termasuk penyebab dan tingkat kerusakan otak.

Gejala Aphasia

Seseorang yang mengalami aphasia bisa mengalami beberapa hal sebagai berikut.

  1. Berbicara dalam kalimat pendek atau tidak lengkap.
  2. Berbicara dengan kalimat yang tidak masuk akal.
  3. Mengganti satu kata dengan yang lain atau satu suara dengan yang lain.
  4. Mengucapkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain.
  5. Tidak memahami pembicaraan orang lain.
  6. Menuliskan kalimat yang tidak masuk akal.

Penyebab Aphasia

Penyebab paling umum dari aphasia adalah kerusakan otak akibat stroke, yaitu penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Kehilangan pasokan darah ke otak dapat menyebabkan kematian sel otak atau kerusakan di area yang mengontrol bahasa.

Kerusakan otak yang disebabkan oleh cedera kepala yang parah, tumor, infeksi atau proses degeneratif juga dapat menyebabkan aphasia. Aphasia progresif primer merupakan istilah yang digunakan untuk mengatasi kesulitan bahasa yang berkembang secara bertahap. 

Hal ini bisa terjadi karena degenerasi bertahap sel-sel otak yang terletak di jaringan yang mengatur bahasa. Terkadang, jenis aphasia ini akan berkembang menjadi demensia yang lebih umum.

Apabila kerusakan yang terjadi pada otak akibat aphasia masih tergolong ringan, maka seseorang yang mengalami kondisi tersebut dapat memulihkan kemampuan berbahasanya yang sempat terganggu tanpa menjalani pengobatan. Akan tetapi, dalam kebanyakan kasus, penderita aphasia harus mengikuti terapi wicara dan bahasa agar keterampilan berkomunikasinya bisa pulih.