Arena bermain anak Play 'N' Learn i Emporium Pluit Mall, Jakarta.
Rumah & Keluarga

Kenali Positive Discipline, Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Perlu Mengamuk

  • Positive discipline adalah gaya mendisiplinkan di mana orang tua dan pengasuh dapat mengatasi perilaku yang tidak diinginkan tanpa menyakiti anak, baik secara fisik atau verbal
Rumah & Keluarga
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- Mengatur dan mendisiplinkan anak merupakan kegiatan yang menguras kesabaran bagi orang tua. Tingkah laku anak yang sulit ditebak dan terkadang tantrum membuat orang tua kadang lepas kendali hingga mengamuk pada anak.

Namun, mendisiplinkan anak sembari mengamuk bukanlah hal yang baik. Alih-alih membuat mereka menurut, marah saat mendisiplinkan anak bisa menyebabkan buah hati menjadi sosok pembangkang di masa depan.

Selain itu, mengamuk saat melakukan tindakan disiplin pada anak bisa menjadi salah satu bentuk kekerasan pada anak.

Guna menghindari hal tersebut, ada cara yang bisa diterapkan untuk mendidik anak tanpa melakukan kekerasan dan mengamuk. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan positive discipline.

Positive discipline adalah gaya mendisiplinkan di mana orang tua dan pengasuh dapat mengatasi perilaku yang tidak diinginkan tanpa menyakiti anak, baik secara fisik atau verbal.

Untuk menerapkannya, Anda bisa melakukan sejumlah pendekatan pada anak. Selain bisa menghindari perilaku kekerasan anak, tindakan positive discipline juga dipercaya dapat memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.

Lebih lanjut mengenai pendekatan positive discipline, ini hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mendisiplinkan anak tanpa harus mengamuk.

1. Ajak anak ngobrol

Komunikasi menjadi hal penting yang dilakukan antara ibu dan anak. Pun halnya ketika anak marah. Mereka biasanya hanya ingin didengarkan.

Saat membuka obrolan dengan Anak, coba dengarkan keluhannya tanpa menghakimi. Biarkan anak meluapkan emosinya saat berbicara. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan diberi waktu untuk mengungkap perasaannya.

2. Beri contoh baik

Memberi contoh yang baik merupakan langkah awal saat menerapkan positive discipline. Hal ini dilakukan lantaran orang tua adalah sosok yang dijadikan role model pertama dari anak. Karenanya, perilaku anak biasanya meniru orang tuanya.

Karenanya, Apabila Anda senang berteriak, membentak atau memberi hukuman fisik, anak pun cenderung turut melakukan hal tersebut di kemudian hari untuk menyelesaikan masalah.

3. Tanamkan kebiasaan baik

Kebiasaan baik perlu ditanamkan sejak dini supaya lebih mudah diterapkan oleh anak secara rutin. Hal ini juga dapat membantu mengurangi kemungkinan anak berperilaku kurang baik di kemudian hari.

Sebagai gambaran, ajarkan anak untuk memberi tahu Anda setiap kali akan pulang terlambat. Dengan demikian, Anda tidak perlu marah besar jika anak ada keperluan mendadak sepulang sekolah.

4. Beri apresiasi

Ketika anak-anak diberi apresiasi atas sesuatu yang mereka lakukan dengan benar, mereka cenderung berperilaku lebih baik di kesempatan berikutnya.

Karenanya, menggunakan penguatan positif, akan lebih efektif untuk memuji tindakan tertentu dari perilaku baik daripada karakter atau kepribadian anak.

5. Tak ragu minta maaf

Meminta maaf menjadi salah satu langkah penting untuk mengendalikan emosi. Ini juga berlaku pada anak. Karenanya, tanamkan kebiasaan tidak malu untuk meminta maaf, sehingga anak terhindari dari kebiasaan menggunakan kekerasan saat menghadapi masalah.