Kenapa Bahlil Tak Lagi Ngotot Kejar Target Produksi Batu Bara?
- Bahlil bahkan tidak khawatir fenomena La Nina, yang menyebabkan musim hujan berkepanjangan, dapat menyebabkan produksi batu bara tahun ini di bawah target.
Energi
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut target produksi batu bara di Indonesia bukanlah jadi fokus pemerintah di akhir masa jabatannya.
Bahlil bahkan tidak khawatir fenomena La Nina, yang menyebabkan musim hujan berkepanjangan, dapat menyebabkan produksi batu bara tahun ini di bawah target. Ia tetap mempertimbangkan keseimbangan harga di tengah mengejar target produksi 710 ton pada 2024.
“Kami inginnya meskipun pasokan tinggi, harga batu bara tetap stabil,” kata Bahlil ungkapnya saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Minggu, 13 Oktober 2024.
- Wajib Evaluasi, Pakar Hukum: Kebijakan Kemasan Polos Offside
- Bahlil Beri Sinyal Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga untuk Freeport dan Amman
- Kebijakan Cukai Rokok 2025 Dinilai Tepat, Pengamat Dorong Pemerintah Beri Kepastian untuk Tahun Berikutnya
Dia menyebut pemerintah tidak menginginkan kondisi batu bara Indonesia mengalami kelebihan pasokan atau oversupply. Hal ini ditandai dengan ketersedian pasokan dan produksi yang tinggi sehingga menyebabkan harganya jatuh.
Lalu hingga saat ini berapa produksi batu bara di RI? Menurut catatan minerba one data Indonesia (MODI), produksi batu bara per 14 Oktober 2024 telah mencapai 624,19 juta ton atau 87,91% dari target tahun ini.
Di sisi lain, Kementerian ESDM sudah menyetujui 587 Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk periode 2024-2026, dengan total tonase batu bara 2,74 miliar. Dari total RKAB tersebut, rinciannya adalah total tonase batu bara untuk tahun 2024 adalah sebesar 922,14 juta ton, tahun 2025 sebesar 917,16 juta ton, dan tahun 2026 sebesar 902,97 juta ton.
Produksi Batu Bara 2023
Meski Bahlil tak ambisius dalam mengejar produksi batu bara, ternyata sepanjang 2023 Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, produksi batu bara sepanjang 2023, tercatat sebesar 775 juta ton atau melampaui dari target yang ditetapkan pemerintah.
Arifin menyebut, produksi batu bara ini naik 13% dibandingkan realisasi produksi pada 2022 yang mencapai 687 juta ton. Hal ini juga sekaligus menandakan produksi batu bara tertinggi sepanjang masa.
"Jadi produksi, untuk realisasi tahun 2023 mencapai 775 juta ton dan untuk kebutuhan dalam negeri (DMO) kita bisa menuhi kebutuhan 213 juta ton dan kemudian juga ekspornya 518 juta ton," paparnya saat konferensi pers capaian Kementerian ESDM Tahun 2023 dilansir Selasa, 16 Januari 2024.
Tren Produksi Naik
Arifin menyebut, capaian produksi batu bara Indonesia memang terus meningkat sejak tahun 2020, dimana pada tahun tersebut produksinya sebesar 564 juta ton dengan DMO sebesar 132 juta ton dan ekspor 405 juta ton.
Untuk tahun 2021, produksi batubara mencapai 614 juta ton, dengan DMO sebesar 133 juta ton dan ekspor 435 juta ton. Sedangkan pada tahun 2022, produksi batu bara Indonesia di angka 687 juta ton, dengan pasokan DMO sebesar 216 juta ton dan untuk ekspor mencapai 465 juta ton.
Adapun untuk target produksi batu bara di 2024 dipatok sebesar 710 juta ton, dengan kebutuhan batu bara untuk domestik (Domestic Market Obligation/ DMO) sebesar 181,28 juta ton.