Teori konspirasi
Gaya Hidup

Kenapa Banyak Orang Percaya pada Teori Konspirasi? Berikut Penjelasan Ahli

  • Konspirasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah persekongkolan atau komplotan. Teori konspirasi adalah teori yang menjelaskan alasan, rencana hingga fakta dibalik terjadinya suatu peristiwa.
Gaya Hidup
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Konspirasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah persekongkolan atau komplotan. Teori konspirasi adalah teori yang menjelaskan alasan, rencana hingga fakta dibalik terjadinya suatu peristiwa. 
Beberapa teori konspirasi memang masuk akal, beberapa bahkan benar namun sebagian besar teori konspirasi salah besar dan sangat tidak masuk akal.

Mulai dari menara seluler 5G yang menyebabkan penularan virus corona hingga klaim bahwa vaksin COVID-19 yang membunuh orang. Pendapat-pendapat ini menyebar luas di sosial media seperti Twitter.

Lalu kenapa bisa begitu banyak orang yang percaya pada teori konspirasi?

Terdapat sebuah penelitian yang menjelaskan alasan dibaliknya. Dilansir dari Businesinsider, ilmuwan sosial menjelaskan alasan yang paling mendekati untuk menjawab fenomena ini. Yaitu adanya "Tiga Serangkai Kegelapan" yaitu sifat narsisme, psikopati, dan kecenderungan untuk melihat dunia hanya sebagai hitam dan putih.

Namun penelitian terbaru mengungkapkan bukan alasan diatas yang mempengaruhi seseorang begitu percaya pada teori konspirasi. Tetapi satu kepribadian yang jauh lebih umum yaitu terlalu percaya diri.

Penelitian membuktikan, semakin Anda merasa sangat percaya diri bahwa Anda selalu benar, semakin besar peluang Anda percaya pada teori konspirasi. 

Kepribadian ini tidak hanya menghampiri seseorang dengan pendidikan rendah dan akses pengetahuan yang terbatas. Namun, sekelas presiden dan CEO pun dapat dengan mudahnya memiliki kepribadian ini karena tak seperti kebodohan, kepribadian yang menggambarkan kesombongan ini susah diatasi.

Orang-orang yang percaya konspirasi cenderung lebih dogmatis, dan tidak mampu menangani perselisihan dengan baik. Mereka tidak benar-benar gila, hanya sedikit antisosial. Mereka juga berhipotesis namun malas untuk melakukan penelitian sehingga mereka hanya percaya pada hal-hal yang menkonfirmasi kesimpulan awal mereka.

Gordon Penycook, seorang psikolog asal Kanada pernah melakukan penelitian yang menjawab mengapa teori konspirasi diterima secara luas. Orang-orang yang terlalu percaya diri sering kali adalah orang-orang yang memiliki kuasa dan audiens. Hal ini membuat mereka memiliki sarana untuk menyampaikan ide mereka yang tidak berdasar.

Joe Vitriol, seorang psikolog di Universitas Lehigh yang telah mempelajari cara orang melebih-lebihkan keahlian mereka sendiri juga berpendapat bahwa orang-orang yang begitu berkuasa ini mudah merasa terlalu percaya diri karena meraka berada di lingkungan dimana mereka tidak perlu bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka buat. Dan lagi tidak ada orang-orang yang mengkritik apa yang mereka katakan dan lakukan.