Kenapa Peradaban Mesir Kuno Ada di Tengah Gurun Gersang?
- Keberadaan piramida ikonik Mesir yang menjulang di atas bentangan pasir yang luas banyak orang berpikir kenapa peradaban Mesir kuno dibangun di tengah gurun gersang semacam itu?
Tekno
JAKARTA- Keberadaan piramida ikonik Mesir yang menjulang di atas bentangan pasir yang luas banyak orang berpikir kenapa peradaban Mesir kuno dibangun di tengah gurun gersang semacam itu?
Pertanyaan itu muncul karena orang hanya melihat situasi sekarang. Padahal di masa lalu kondisinya tidak seperti itu.
Tidak semua Mesir entah itu kuno atau modern memenuhi syarat sebagai gurun. Daerah di dekat Sungai Nil cenderung lebih subur. Dan orang Mesir — baik di zaman kuno maupun modern — telah memiliki sistem pertanian yang berkembang pesat.
- Dukung Ibu Kota Baru, Adhi Karya Bangun Prasarana Air Baku
- Inilah 7 Pekerjaan yang Akan Tetap Aman Meski Terjadi Resesi
- Kinerja Moncer, Pelita Samudera (PSSI) Lunasi Pinjaman Rp313 Miliar
Namun lingkungan memang telah berubah sepanjang sejarah Mesir. Dan pembangunan Bendungan Tinggi Aswan di seberang Sungai Nil antara tahun 1960 dan 1970 mengubah lanskap secara substansial.
Beberapa daerah di Mesir yang sekarang menjadi gurun lebih basah di masa lalu. Salah satu contoh terkenal adalah "Cave of Swimmers" atau "Gua Perenang" di dataran tinggi Gilf Kebir barat daya Mesir.
Saat ini daerah itu sangat gersang, tetapi ribuan tahun yang lalu lebih lembab. Bahkan menurut British Museum beberapa seni cadas menunjukkan lukisan di gua-gua di daerah itu menunjukkan orang-orang berenang
Menurut catatan British Museum seni cadas ini berasal antara 6.000 dan 9.000 tahun yang lalu. Tetapi periode basah ini berakhir sekitar 5.000 tahun yang lalu. Dan sejak itu gurun Mesir sangat mirip dengan keadaan mereka sekarang.
Bendungan Tinggi Aswan menyebabkan beberapa daerah di Mesir selatan banjir yang menyebabkan terciptanya waduk yang cukup besar yang disebut Danau Nasser. Banyak orang, terutama Nubia modern harus pindah dan beberapa situs arkeologi berakhir di bawah air.
Pembangunan bendungan juga mengakhiri banjir alami Sungai Nil. Pembentukan Danau Nasser juga menyebabkan lebih banyak uap air di udara di beberapa daerah di Mesir selatan.
Sebelum pembangunan bendungan banjir Sungai Nil umumnya tidak terlalu deras. Penelitian menunjukkan bahwa selama Zaman Perunggu (sekitar 3300 SM hingga 1200 SM), banjir Sungai Nil cenderung lebih besar daripada selama Zaman Besi (sekitar 1200 SM hingga 400 SM). Dan tingkat banjir yang lebih rendah ini berlanjut hingga sekitar waktu bendungan itu dibangun.
Salah satu efek dari tingkat Sungai Nil yang umumnya lebih tinggi selama Zaman Perunggu adalah bahwa sekitar 2500 SM, ketika piramida di Giza dibangun. Cabang sungai yang disebut sebagai "cabang Khufu," yang kini telah lenyap, mengalir tepat di sebelah piramida. Cabang ini memungkinkan bahan untuk diangkut ke lokasi dengan perahu, membantu dalam konstruksi piramida.
Pearce Paul Creasman, Direktur American Center of Oriental Research kepada Live Science mengatakan orang Mesir kuno yang hidup di tepi Sungai Nil dalam beberapa hal memandang diri mereka tinggal di sebuah pulau di Lembah Nil, dengan gurun pasir sebagai semacam laut besar
"Banyak mitos penciptaan mereka membicarakan hal ini, dewa dan tanah mereka dan orang-orang yang muncul dari perairan primordial, bangkit sebagai pulau dan berkembang," kata Creasman sebagaimana dikutip Live Science Kamis 6 Oktober 2022.