Kenapa Tank T-54 Soviet Sangat Laris?
- Setelah Perang Dunia II Soviet mencari tank tempur utama untuk menggantikan tank T-34 heroik yang membantu memenangkan perang great patriotik melawan Nazi.
Tekno
JAKARTA-Setelah Perang Dunia II Soviet mencari tank tempur utama untuk menggantikan tank T-34 heroik yang membantu memenangkan perang great patriotik melawan Nazi.
Soviet membutuhkan senjata utama baru yang lebih kuat. Angkatan Darat juga menginginkan lambung, menara, dan suspensi yang lebih baik. Jadi para insinyur Rusia mulai bekerja. Upaya mereka dihabiskan dengan baik dan pada tahun 1946 mereka telah merancang T-54.
T-54 segera menjadi legenda ketika memasuki produksi setahun kemudian dan secara luar biasa masih dalam pelayanan dengan beberapa tentara yang lebih kecil di negara berkembang hingga sekarang.
Selama 15 tahun berikutnya Soviet menghasilkan 83.500 tank. Ini jumlah yang mengejutkan. Polandia dan Ceko menghasilkan 21.000 lebih. China mengkloningnya dan memastikan Korea Utara, Vietnam Utara, Laos, dan Kamboja memiliki sebanyak yang mereka butuhkan.
- Situasi Pandemi Mereda, Industri Rokok Kian Mengepul?
- Pariwisata Labuan Bajo Ditargetkan Sumbang Devisa hingga Rp8 Triliun per Tahun
- Itama Ranoraya (IRRA) Kembali Raih Kontrak 88,7 Juta Jarum Suntik ADS untuk Program Vaksinasi
Kemudian T-54 menyebar ke Timur Tengah. Mesir, Suriah, dan Yordania memiliki banyak tank terhormat. Puluhan negara lain mengoperasikannya.
Mengapa populer tank tersebut menjadi sangat populer? Ini adalah platform yang kokoh, mudah dioperasikan, ketersediaan banyak suku cadang, dan mudah untuk ditingkatkan. Hal ini menghasilkan lusinan varian dari perbaikan yang dilakukan hingga tahun 1990-an.
Dalam merancang T-54, Soviet telah belajar dari Perang Dunia II bahwa daya tembak maksimum adalah penentu utama di medan perang.
Jadi mereka membangun tank di sekitar meriam utama seri D-10 100 mm. Meriam ini memiliki jangkauan sekitar 1 km. Tank tidak memiliki rem moncong, dan ini bisa membuat mundur dan moncong naik secara minimum. Meriam bisa menembakkan berbagai jenis amunisi, termasuk ledakan tinggi, fragmentasi, penetrasi, dan peluru pelacak.
T-54 dapat menampung 34 peluru dan biasanya dilengkapi dengan dua senapan mesin 7,62 mm. Beberapa model memiliki senjata anti-pesawat 12,7 mm.
Mesin yang digunakan T-54 adalah mesin diesel berpendingin air 12 silinder seri V-54 yang menghasilkan 520 tenaga kuda. Mesin kurang bertenaga dibandingkan dengan T-72B3 Rusia berikutnya yang memiliki 1.100 tenaga kuda. Meskipun demikian, kecepatan maksimum T-54 adalah sekitar 50 km per jam.
Turretnya lebih besar dengan armor yang lebih tebal. Faktanya, para insinyur asli tidak berpikir untuk berhemat pada baju besi. Salah satu alasannya pada saat itu peluru berdaya ledak tinggi banyak digunakan oleh tank musuh.
- Bangun Pabrik Rokok IQOS, HM Sampoerna Realisasikan Investasi Rp2,4 Triliun
- 76 Perusahaan Pinjol Gulung Tikar, AFPI Tetap Pede
- Dituntut Uang Pesangon Rp40 Juta oleh Mantan Karyawan, Ini Kata Bank Mega
Armor tebal ini membuat tank lebih berat dan kurang bermanuver ditambah juga rentan terhadap shaped explosive charges dari rudal anti-tank. Armor yang berat dan tebal juga membutuhkan mesin yang ditingkatkan pada varian selanjutnya.
Tank ini juga memiliki sejumlah kelemahan. Meriam utama tidak bisa stabil dan menembak secara akurat dengan bergerak tidak mungkin dilakukan. Amunisi yang ditembakkan dari laras senapan memiliki lebih banyak gesekan dan lebih sedikit kekuatan.
T-54 juga memiliki lintasan ke bawah yang terbatas yang mengakibatkan teknik penembakan "hull down" tidak dapat dilakukan. Hull down mengacu pada saat tubuh bagian bawah tank tidak terlihat. Ini merupakan posisi yang disukai dalam pertempuran.
Tapi bagaimanapun tank ini tetap sangat sukses di pasaran. Sangat banyak negara yang menggunakan T-54. Dan sekali lagi karena praktis dan dan cukup mudah untuk dimodernisasi dengan banyak jenis kit peningkatan. Inilah sebabnya mengapa beberapa sejarawan menyebut T-54 bisa disamakan kepopuleran Kalashnikov AK-47.