Kenapa Trump Ingin Memiliki Terusan Panama dan Greenland?
- JAKARTA- Presiden terpilih Donald Trump dalam beberapa hari terakhir telah menunjukkan pendekatan yang lebih agresif untuk kebijakan luar negerinya.Awalny
Dunia
JAKARTA- Presiden terpilih Donald Trump dalam beberapa hari terakhir telah menunjukkan pendekatan yang lebih agresif untuk kebijakan luar negerinya.
Awalnya, ia bercanda tentang Kanada sebagai negara bagian Amerika tambahan. Sejak itu, ia mengancam akan mengambil alih kendali Terusan Panama . Ia juga menegaskan kembali keinginannya sejak masa jabatan pertamanya untuk memiliki wilayah otonomi Denmark di Greenland yang tidak dijual.
Amerika tidak mungkin mengambil alih kendali atas wilayah-wilayah ini. Namun, pernyataan-pernyataan ini dapat menunjukkan bahwa visi America First Trump mencakup penggunaan kekuatan negara adikuasa di luar batas negaranya. Terutama untuk kepentingan perdagangan dan keamanan nasional negara tersebut.
Pada hari Minggu 22 Desember 2024 Trump dalam sebuah konferensi konservatif di Arizona mengatakan, Panama mengenakan biaya yang "konyol dan sangat tidak adil" kepada kapal-kapal Amerika untuk menggunakan terusan.
- Anak Usaha KLBF Perkenalkan Teknologi Detektor Masuk Angin
- Daftar 51 Titik SPKLU di Rest Area Tol Trans Jawa
- Simak, Inilah Jadwal Lengkap Pengumuman Seleksi CPNS 2024
Setelah mengambil alih pembangunan kanal tersebut pada awal abad ke-20, Amerika menyerahkan kendali penuh kepada Panama pada tahun 1970-an melalui sebuah perjanjian. Namun minggu ini, Trump mengatakan bahwa jika apa yang dia sebut perampasan tersebut tidak dihentikan, ia akan menuntut agar kanal tersebut dikembalikan kepada Amerika. Meskipun ia tidak menjelaskan bagaimana caranya.
Trump menambahkan bahwa ia tidak ingin Terusan Panama jatuh ke tangan yang salah. Secara khusus dia mengutip China sebagai alasan. Negara ini yang memiliki kepentingan signifikan di jalur perairan tersebut.
"Ada kepentingan keamanan nasional Amerika yang nyata dalam mengendalikan kenetralannya," kata Will Freeman, seorang peneliti studi Amerika Latin di Council on Foreign Relations, tentang pernyataan Trump Rabu 25 Desember 2024. "Pernyataan Trump sebagian besar tentang itu."
Menurut data, China adalah pengguna Terusan Panama terbesar kedua setelah Amerika. China juga memiliki investasi ekonomi besar di negara tersebut.
Pada tahun 2017, Panama memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengakuinya sebagai bagian dari China. Sebuah kemenangan besar bagi Beijing.
Menurut Freeman, Terusan Panama tidak hanya penting untuk perdagangan Amerika di Pasifik. Jika terjadi konflik militer dengan China terusan ini diperlukan untuk memindahkan kapal-kapal dan aset-aset Amerika lainnya.
Freeman juga mencatat komentar Trump yang sering muncul tentang perlakuan tidak adil dari mitra dagang terhadap Amerika. Serta janji presiden terpilih untuk secara tajam menaikkan tarif pada barang-barang asing, khususnya yang berasal dari China.
“Keluhan Trump tentang biaya pengiriman tampaknya mencerminkan pandangannya tentang perdagangan,“ kata Freeman.
Meskipun pernyataan tersebut mungkin memaksa, menurut Freeman masih harus dilihat apakah otoritas kanal menurunkan biaya kargo Amerika sebagai respons terhadap ancaman tersebut.
Presiden Panama José Raúl Mulino telah merilis pernyataan yang mengatakan bahwa terusan dan daerah sekitarnya adalah milik negaranya dan akan tetap demikian.
Incar Greenland
Selama akhir pekan, Trump dalam sebuah posting media sosial mengatakan bahwa Amerika merasa kepemilikan dan kendali atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak. Ini demi alasan keamanan nasional dan kebebasan global.
Amerika mengelola Pangkalan Luar Angkasa Pituffik di Greenland. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam, termasuk mineral tanah jarang. Selain itu menempati lokasi strategis untuk perdagangan karena kekuatan global berupaya memperluas jangkauan mereka di Lingkar Arktik. Rusia, khususnya, melihat kawasan itu sebagai peluang strategis.
Trump melontarkan gagasan pembelian Greenland pada tahun 2019, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, dan gagasan itu tidak pernah terwujud.
Perdana Menteri Greenland, Múte B Egede, menanggapi komentar terbaru Trump minggu ini: "Kami tidak untuk dijual dan kami tidak akan dijual."
- IDLIX Hingga LK21 Ilegal, Berikut 7 Alternatif Nonton Film Legal
- OJK Fokus Mitigasi Risiko dan Kepercayaan Lender usai Kasus KoinWorks
- Ambruknya Saham LQ45 Seret IHSG ke Level 6.000-an, Apa Pemicunya?
Meski begitu, Trump terus menekankan pernyataan publiknya secara daring. Di Truth Social, akun Trump menunjukkan gambar bendera Amerika yang ditanam di tengah Terusan Panama.
Putra tertua keduanya, Eric Trump, mengunggah gambar di X yang memperlihatkan Amerika menambahkan Greenland, Terusan Panama, dan Kanada ke keranjang belanja daring Amazon.
Bagi Trump, janji untuk menggunakan kekuatan Amerika demi keuntungannya membantu mendorong dua kampanye kepresidenannya yang sukses. Itu adalah taktik yang digunakannya selama masa jabatan presiden pertamanya. Dia mengancam tarif dan pengerahan tentara bersenjata untuk mengarahkan Meksiko agar meningkatkan penegakan hukum di sepanjang perbatasannya dengan Amerika.
Memasuki masa jabatan keduanya, Trump dapat berencana untuk menggunakan pedoman serupa setelah ia menjabat pada tanggal 20 Januari.
Meskipun masih harus dilihat apa yang akan terjadi, Denmark telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan pemerintahannya. Negara ini juga mengumumkan peningkatan besar dalam anggaran pertahanan untuk Greenland. Beberapa jam setelah Trump mengulangi keinginannya untuk membeli wilayah Arktik tersebut.