Kepala BPH Migas Dukung Ahok Bidik Target 12.000 Pertashop
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa mendukung target Komisari Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menghadirkan 12.000 Mini SPBU/Pertashop.
Nasional
LAMPUNG – Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa mendukung target Komisari Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menghadirkan 12.000 Mini SPBU/Pertashop.
“Target pembangunan 10.000 Pertashop tahun ini dan Pak Ahok bahkan meminta jadi 12.000, tentu hal ini sangat positif,” kata Ifaan sapaan untuk Fanshurullah mengutip keterangan resmi, Kamis, 11 Maret 2021.
Lebih lanjut, Ifan menjelaskan BPH Migas mendukung langkah Pertamina untuk memperbanyak Mini SPBU/Pertashop karena beberapa hal seperti berikut:
- Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia’s Digital Economy
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- Bangun Infrastruktur Baru, Google Perluas Layanan Cloud di India
1. Mengurangi konsumsi penggunaan BBM Penugasan (JBKP) Premiun RON 88
2. Membuat masyarakat yang jauh dari SPBU bisa membeli dekat dari rumah dengan harga yang sama dengan SPBU
3. Mengurangi secara alami Pertamini yang ilegal tanpa izin usaha niaga, dengan harga di atas harga SPBU dan tidak ada standar safety dan teknis kalibrasi dari pemerintah
4. Mengurangi emisi karbon di wilayah tersebut karena yang dijual Pertamax dengan RON 92
5. Menggerakkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa dan kecamatan, karena harga investasi membangun Pertashop hanya berkisar Rp300 juta sampai dengan Rp500 juta dengan margin sekitar Rp850 per liter.
Namun, Ifan mewanti-wanti Pertamina juga Indomobil Exxon dan badan usaha lain yang membangun Mini SPBU terkait minimal potensi penjualan hariannya. Apabila di bawah 400 liter per hari Pertashop tidak untung, karena BEP (break event point) 400 liter idealnya penjualannya mendekati 1.000 liter per hari.
Hal lainnya, Pertashop minimal 10 km dengan SPBU dan antar-Mini SPBU 5 km. Selain itu, perlu diperhatikan jangan sampai target 12.000 terlalu optimistis tetapi tidak didukung kemampuan fabrikasi juga pengadaan mobil truk tanki BBM yang tak mencukupi.
“Karena waktu tinggal 10 bulan, padahal Pertashop yang ada saat ini baru sekitar 1.000 buah itu juga dibangun sudah sekitar 2,5 tahun, maka perlu sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak agar target tersebut dapat tercapai,” pungkas Ifan. (SKO)