Bambang Susantono Kepala Badan Otorita IKN
Nasional

Kepala Otorita IKN: Prioritaskan Pengembangan Hunian untuk Penduduk Lokal dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah

  • Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono menegaskan, bahwa pengembangan hunian di IKN diperuntukkan bagi masyarakat sekitar seperti penduduk lokal dan masyarakat dengan penghasilan rendah.
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono menegaskan, bahwa pengembangan hunian di IKN diperuntukkan bagi masyarakat sekitar seperti penduduk lokal dan masyarakat dengan penghasilan rendah.

"Sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo agar pengembangan hunian di IKN juga diperuntukkan bagi masyarakat sekitar seperti penduduk lokal dan masyarakat dengan penghasilan rendah," kata Bambang dalam rilis resmi, Kamis, 3 November 2022.

Lebih lanjut, menurut Bambang pengembangan infrastruktur berupa hunian di IKN nanti tidak hanya diperuntukkan bagi aparatur sipil negara (ASN) atau TNI-Polri, tetapi juga bagi elemen masyarakat lainnya.

Kemudian ia menambahkan bahwa ada kurang lebih empat golongan penduduk di IKN di antaranya ada ASN, TNI, Polri, penduduk lokal, kemudian pekerja.

"Misalnya, nanti ada sekolah-sekolah ada gurunya kan, ada yang lain-lain, kemudian ada misalnya hospital atau rumah sakit, klinik, itu kan juga ada susternya, segala macam itu juga harus diakomodir (huniannya)," lanjut Bambang.

Bambang menambahkan, terkait populasi, Kepala Otorita IKN mengungkapkan akan ada sekitar 200 ribu penduduk di tahun 2024 nanti.

"Penduduknya itu di 2024 kira-kira 200 ribuan. Angka itu termasuk penduduk yang lokal, pekerja, kemudian juga pendatang tadi, 200 ribuan," ungkapnya.

Bambang juga menyampaikan, strategi pengembangan infrastruktur tersebut merupakan salah satu upaya menjawab pertanyaan investor terkait peluang usaha di IKN.

Nantinya, Bambang melanjutkan, pihaknya akan membangun infrastruktur dengan populasi yang cukup bagi investor untuk menanamkan modal di sejumlah titik di IKN.

"Yang penting, populasinya cukup untuk para investor itu mempertimbangkan bahwa ini memiliki daya beli yang cukup," katanya.

Sementara itu, Bambang mengklaim bahwa pengembangan IKN mengusung konsep kota rimba yang mengedepankan konsep ramah lingkungan.

"Kan 25% cuma yang dibangun, 5-10% untuk hijau, sisanya yang 65% itu nanti akan tetap jadi hutan. Kita pengen, namanya juga kota hutan, kota rimba raya, jadi yang itu tetap kita pertahankan," imbuhnya.