Kepuasan Publik AS pada Biden Naik di Tengah Isu Pemakzulan
- Kepuasan publik terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden naik bulan ini menjadi 42%. Angka itu adalah yang tertinggi sejak Maret merujuk hasil survei Reuters/Ipsos.
Dunia
JAKARTA - Kepuasan publik terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden naik bulan ini menjadi 42%. Angka itu adalah yang tertinggi sejak Maret merujuk hasil survei Reuters/Ipsos. Capaian ini di tengah upaya penyelidikan pemakzulan resmi Biden oleh anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat.
Survei selama tiga hari yang berakhir pada hari Minggu 10 September 2023 menunjukkan peningkatan kecil dalam popularitas Biden dibandingkan bulan lalu. Saat itu 40% dari responden mengatakan puas dengan kinerjanya sejak menjabat sejak Januari 2021.
Hasil survei yang memiliki tingkat margin kesalahan 3% ini menunjukkan tingkat persetujuan terhadap Biden cenderung dipengaruhi oleh faktor partisipasi. Sekitar 80% responden yang mengaku sebagai anggota Partai Demokrat menunjukkan persetujuan terhadap Biden, dengan peningkatan yang sedikit dari bulan Agustus.
- Promosikan Batik Khas Kendal, Pemda Gelar Fashion Show
- Menparekraf Luncurkan Katalog Elektronik Wisata Masjid di Indonesia
- Menilik Harta Kekayaan Anies Baswedan, Punya Vespa Keluaran 1968
Adapun 91% anggota Partai Republik tidak puas dengan Biden. Peringkat kepuasan publik Biden bertahan di bawah 50% sejak Agustus 2021. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Amerika Serikat Kevin McCarthy pada Selasa 12 September 2023 menyerukan penyelidikan pemakzulan terhadap Biden.
Hal ini seperti menabuh genderang perang jelang pemilihan presiden 2024. Partai Republik telah menuduh Biden mengambil keuntungan selama menjabat sebagai wakil presiden dari tahun 2009 hingga 2017 dari usaha bisnis asing putranya, Hunter Biden. Namun Republik belum mampu menghadirkan bukti substansial.
Pihak Gedung Putih menyatakan tidak ada dasar untuk penyelidikan. Dilansir dari Reuters, Rabu, dari empat presiden AS yang mendahului Biden, dua di antaranya Bill Clinton dan Donald Trump pernah mengalami pemakzulan oleh Dewan Perwakilan AS dan kemudian dibebaskan Senat AS.
- Semester I-2023, Inilah Bank BUMN dengan Pertumbuhan Laba Paling Tinggi
- Misteri Materi Gelap: Memahami Komponen Tersembunyi Alam Semesta
- TrenAsia ESG 2023: Matahari jadi Teladan Bisnis Berkelanjutan
Setelah penyelidikan pemakzulan yang didukung Partai Republik terhadap Clinton, seorang anggota Partai Demokrat, Partai Republik kehilangan kursi di Dewan Perwakilan dalam pemilihan tengah masa jabatan tahun 1998. Setelah dua penyelidikan yang didukung oleh Partai Demokrat terhadap Trump, presiden dari Partai Republik itu kalah dalam pemilihan presiden tahun 2020 dari Biden.
Survei baru Reuters/Ipsos menunjukkan ekonomi tetap menjadi perhatian utama warga Amerika, dengan 23% responden memilihnya sebagai masalah paling penting yang dihadapi AS saat ini. Tingkat inflasi AS secara historis tinggi selama masa jabatan Biden, mendorong bank sentral menaikkan suku bunga dalam upaya menurunkan harga.
Sementara sekitar 13% responden memilih kejahatan atau korupsi sebagai masalah utama. Survei Reuters/Ipsos mengumpulkan tanggapan secara online dari 1.029 orang dewasa, menggunakan sampel yang representatif secara nasional.