Keputusan Harga BBM Juli 2024 Abu-Abu, Segini Harga Keekonomian Pertalite dan Solar
- Tren naik turunnya harga minyak mentah masih terjadi akhir-akhir ini. Tentunya hal ini mempengaruhi harga keekonomian BBM yang dijual di dalam negeri termasuk untuk Pertalite dan solar yang masuk ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Energi
JAKARTA - Tren naik turunnya harga minyak mentah masih terjadi akhir-akhir ini. Tentunya hal ini mempengaruhi harga keekonomian BBM yang dijual di dalam negeri termasuk untuk pertalite dan solar yang masuk ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, harga jenis BBM tertentu (JBT) yakni Solar Subsidi juga sudah bukan lagi Rp6.800 per liter, melainkan sudah Rp12.000-an per liter.
"Sampai dengan Mei 2024, dengan subsidi tetap minyak solar sebesar Rp1.000 per liter, besarnya kompensasi yang dialokasikan sampai dengan bulan Mei 2024 adalah Rp4.496/liter. Dalam RAPBN T.A. 2025, kami mengusulkan Subsidi Tetap untuk Minyak Solar sebesar Rp1.000 - Rp3.000 per liter," kata Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, beberapa waktu yang lalu.
- 5 Emiten Batu Bara dengan Dividen per Saham Tertinggi 2023
- 6 Tokoh Investor Dunia yang Sukses Berkat Short Selling Saham
- Harga Emas 26 Juni 2024 Kembali Turun Rp7.000
Atas hal itu, Kementerian ESDM mengusulkan adanya kenaikan nilai subsidi solar sekitar Rp1.000-3.000 per liter pada tahun 2025 mendatang. Adapun subsidi solar pada tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp1.000 per liter.
Arifin menjelaskan kenaikan pemberian subsidi untuk BBM jenis solar dalam RAPBN 2025 mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya yakni mengenai harga keekonomian solar yang saat ini mencapai Rp12.100 per liter.
Menurut Arifin minyak solar masih banyak dipergunakan untuk transportasi darat, transportasi laut, kereta api, usaha perikanan, usaha pertanian, usaha mikro, dan pelayanan umum. Sehingga diperlukan upaya menjaga harga jual eceran minyak solar.
Bagaimana Harga Pertalite
Sebelumnya Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, harga keekonomian Pertalite adalah sekitar Rp13.000 per liter. Ia menyebut selisih harga sebesar Rp3.000 ditanggung oleh pemerintah.
Selisih sedikit dengan Irto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji pernah mengungkapkan, saat ini harga keekonomian Pertalite masih lebih tinggi ketimbang harga jual yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp10.000 per liter.
Pada November 2023, ia menyebut bahwa harga keekonomian Pertalite sekitar Rp2000. Berarti jika tak disubsidi pemerintah maka masyarakat harus membeli pertalite dengan harga Rp12.000 per liternya.
Sebagai informasi, tahun ini pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp189,1 triliun untuk subsidi energi, yang mencakup subsidi untuk BBM, elpiji tabung 3 kg, dan listrik. Hingga April lalu, realisasi belanja subsidi energi mencapai Rp42,41 triliun.