<p>Klaim kerajaan di Purworejo</p>
Nasional & Dunia

Kerajaan Muncul di Purworejo, Ini Faktanya

  • PURWOREJO – Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya Dyah Gitarja mendeklarasikan diri sebagai pemimpin Kerajaan …

Nasional & Dunia
Acep Saepudin

Acep Saepudin

Author

PURWOREJO – Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya Dyah Gitarja mendeklarasikan diri sebagai pemimpin Kerajaan Keraton Agung Sejagat. Tempatnya berlokasi di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Terdengar aneh tapi itulah yang mereka lakukan. Sampai-sampai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk mengusut kasus tersebut. Ganjar juga meminta agar Pemkab Purworejo berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.

“Saya minta Pemkab Purworejo dan Dinas Pendidikan Kebudayaan di sana untuk mengusut, berkomunikasi, dan mencari data. Syukur-syukur ada perguruan tinggi untuk mencari dan meneliti keabsahan klaim itu secara akademik,” ujar Ganjar di hadapan awak media di Semarang, Senin (13/1).

“Kita perlu melakukan pendekatan komunikasi agar tidak timbul pertanyaan-pertanyaan di masyarakat terkait munculnya klaim tersebut. Intinya perlu ada komunikasi dan diskusi untuk mencari klarifikasi, agar pertanyaan-pertanyaan masyarakat dapat ditemukan jawabannya,” ujar Ganjar.

Sebelumnya foto-foto dan video berisi proses kirab menjadi viral. Kirab itu disebut sebagai Ritual Wilujengan. Dalam foto dan video yang tersebar di Facebook memperlihatkan beberapa wanita dan pria berbaju ala keraton saat mengikuti kirab. Seperti sebuah video yang diunggah ke grup Facebook Cah Purworejo Perantauan oleh Aditya Hendar, pada Senin (13/1/2020).

Video tersebut menunjukkan sejumlah pria berpakaian seperti seragam prajurit keraton warna hitam tampak menabuh drum dan meniup seruling. Tiga orang pria yang berada di depan membawa panji-panji dan bendera.

Mereka yang bersegaram warna hitam juga memakai topi mirip topi polisi. Lencana bintang juga terlihat melekat di bahu mereka.

Barisan di belakangnya merupakan beberapa pria yang memakai seragam yang dominan warna merah muda. Mereka masing -masing membawa tombak. Juga terdapat barisan orang yang membawa tombak diikuti oleh para wanita yang menari. Terlihat juga songsong atau payung tradisional Jawa di antara foto-foto kirab yang viral di media sosial.

Sementara Totok Santosa Hadiningrat yang mengklaim dirinya sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat terlihat menunggang kuda. Ia memakai baju warna merah maroon dengan banyak lencana menempel di sana.

Dilansir dari Beritasatu, diketahui, Totok pernah melakukan modus serupa. Pada tahun 2016-2017, dia membentuk organisasi bernama Jogja Development Committee (Jogja DEC). Organisasi ini menjanjikan kepada anggotanya akan mendapatkan uang 100-200 dolar Amerika per bulan. Belakangan, banyak anggota Jogja DEC keluar, karena hanya mendapatkan janji kosong.

Di Kerajaan Keraton Agung Sejagat, Totok juga mewajibkan anggotanya membayar uang seragam Rp 3 juta. Selain itu, setiap ada kegiatan kerajaan, tiap anggota juga ditarik iuran, dengan iming-iming kelak akan mendapat gantinya, jika dana dari bank dunia cair. Disinyalir, pengikut kerajaan Totok berasal dari sebagian anggota Jogja DEC yang masih setia.

Aktivitas Totok dan kerajaannya rupanya belum tersentuh aparat hukum. Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani mengatakan, hingga saat ini belum ada pengaduan dan laporan masyarakat.