<p>Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang PT Federal International Finance Group (FIFGROUP) di Jakarta, Selasa, 2 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kerek Suku Bunga, Laba Bersih FIF Group Terungkit jadi Rp948 Miliar pada Semester I-2021

  •  JAKARTA - Di tengah permintaan pembiayaan baru yang masih tumbuh terbatas, meningkatkan suku bunga menjadi upaya perusahaan pembiayaan menjaga profitabili

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA - Di tengah permintaan pembiayaan baru yang masih tumbuh terbatas, meningkatkan suku bunga menjadi upaya perusahaan pembiayaan menjaga profitabilitas. Hal ini yang dilakukan PT Federal  International Finance atau FIF Group yang berhasil mendongkrak laba bersih meski pembiayaan baru masih terkontraksi.

Berdasarkan prospektus di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih FIF Group merangkak 3% year on year (yoy) dari Rp917,50 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp948,62 miliar pada semester I-2021.

Padahal, pendapatan perusahaan pembiayaan ini terkorelasi double digit hingga 14,5% yoy. Total pendapatan FIF Group merosot dari Rp5,18 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp4,42 triliun pada semester I-2021.

Pertumbuhan laba bersih ini dikerek dengan menaikan tingkat suku bunga dari 27,42%-45,27% pada 2020 menjadi 29,26%-44,67% pada semester I-2021. Perseroan mengakui strategi ini berimbas pada minimnya pembiayaan baru yang dicatatkan pada tahun ini.

“Peningkatan suku bunga ini memberikan dampak yang positif terhadap Pendapatan Perseroan, yang walaupun mengalami penurunan, namun lebih rendah dibandingkan dengan penurunan nilai pembiayaan baru,” kata manajemen FIF Group dalam prospektus, Selasa, 12 Oktober 2021.

Peningkatan laba bersih ini juga didorong oleh penyusutan total beban perseroan sebesar 19,5% yoy. Total beban perseroan menukik dari Rp3,9 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp3,2 triliun pada semester I-2021.

Sementara itu, posisi aset yang naik tipis menjadi Rp32,58 triliun pada semester I-2021.  Total liabilitas menyusut dari Rp25,09 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp24,50 triliun pada semester I-2021.

Maka, debt to asset ratio FIF Group masih terjaga di angka 0,8 kali pada semester I-2021. Sementara debt to equity ratio perseroan parkir di level 3 kali atau menurun dibandingkan posisi akhir 2020 yang menembus 3,3 kali.

Di sisi lain, ekuitas perseroan membengkak 7% year to date (ytd) dari Rp7,49 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp8,07 triliun pada semester I-2021.  Kemampuan FIF Group mengerek pendapatan dari ekuitas yang ditanamkan (return on equity/ROE) ikut naik dari 19,9% pada akhir 2020 menjadi 23,5% pada semester I-2021.

Adapun financing to asset FIF Group mengalami peningkatan dari 89,7% pada akhri 2020 menjadi 92,8% pada semester I-2021. 

Kualitas aset perseroan yang tampak dari non performing financing (NPF) pun terus membaik. NPF FIF Group menyusut dari 1,5% pada akhir 2020 menjadi 1,0% pada semester I-2021. posisi NPF tersebut mulai mendekati 2019 atau pra pandemi yang sebesar 0,8%.

FIF Group diketahui akan menarik dana segar melalui penerbitan obligasi berkelanjutan V tahap II-2021 sebesar Rp1,75 triliun pada tahun ini. Obligasi ini telah mendapat rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Ratings.