<p>Qatar National Bank/foto: industry.co,id</p>
Korporasi

Keren! Bank QNB Sapu Bersih Peringkat Triple A dari Fitch Ratings

  • Lembaga pemeringkat PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan peringkat idnAAA (Triple A) kepada perusahaan dan sejumlah surat utang milik PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW).

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Lembaga pemeringkat PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan peringkat idnAAA (Triple A) kepada perusahaan dan sejumlah surat utang milik PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW).

Pertama, Fitch memberikan peringkat nasional jangka panjang idnAAA kepada perseroan atau dengan outlook stabil. Sementara, Fitch juga menyematkan peringkat nasional senior tanpa jaminan dengan torehan idnAAA.

Sementara itu, empat surat utang BKSW turut meraih peringkat yang serupa. Di antaranya Program Obligasi Berkelanjutan I Bank QNB Indonesia sejumlah Rp1 triliun dan Obligasi Berkelanjutan I Bank QNB Indonesia Tahap I Tahun 2019 sejumlah Rp100 miliar dengan jangka waktu 3 tahun.

Yang terakhir, Fitch memberikan Peringkat Nasional Jangka Panjang di idnAAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Bank QNB Indonesia Tahap II Tahun 2019 sejumlah Rp452 miliar dengan jangka waktu 1 tahun

President Director Fitch Ratings Indonesia Indra Kampono mengatakan bahwa pihaknya mengandalkan informasi faktual dari para emiten dan sumber lainnya yang memiliki kredibilitas dalam menerbitkan dan memantau pemeringkatannya.

Ia bilang, Fitch melakukan pemeriksaan yang masuk akal sehubungan dengan informasi faktual sesuai dengan metodologi pemeringkatannya. Selain itu, pihaknya juga mendapatkan verifikasi yang masuk akal mengenai informasi tersebut dari sumber yang independen.

“Peringkat didasarkan atas kriteria dan metodologi yang ditetapkan Fitch dan yang secara berkelanjutan dievaluasi dan diperbaharui,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 16 April 2021.

Sebagai catatan, BKSW membukukan rugi bersih sebesar Rp422,17 miliar sepanjang 2020 yang disebabkan oleh tingginya provisi dan kompensasi dari pemulihan kredit dan penurunan biaya. Padahal sebelumnya, perseroan mampu mencetak laba bersih Rp5,3 miliar pada 2019. (SKO)