Keren! Berharta Rp14,03 Miliar, Mensesneg Pratikno Tak Punya Utang
- Bukan cuma tahun lalu, sejauh yang dilaporkan e-lhkpn, Pratikno tercatat tak memiliki utang sejak 2018
Nasional
JAKARTA – Ada yang menarik dari laporan kekayaan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Melansir laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) tahun 2022, pria yang sudah dua periode menjabat Mensesneg ini tercatat tak memiliki utang sama sekali.
Bukan cuma tahun lalu, sejauh yang dilaporkan e-lhkpn, Pratikno tercatat tak memiliki utang sejak 2018.
Padahal, total kekayaan pribadinya tahun lalu tumbuh Rp2,67 miliar atau 23,54% dari tadinya Rp11,36 miliar pada 2021 menjadi Rp14,03 miliar.
Kenaikan akumulasi kekayaan Pratikno utamanya disumbang dari alat transportasi dan mesin. Tahun lalu, Pratikno menambah tiga mobil yaitu Toyota Yaris (2010) senilai Rp90 juta, Toyota Crown (2009) senilai Rp285 juta, dan Suzuki Jimny (2020) seharga Rp350 juta.
- Siap-siap! Pameran Attack on Titan: The Final Exhibition Akan Hadir di Jakarta
- Bahlil Ungkap Penyebab Investasi Indonesia Singgah Dulu di Singapura
- Resmi Listing, Kurnia Lautan Semesta (KLAS) Akan Beli 4 Set Kapal dan Tongkang dari Dana IPO
Ketiga mobil tersebut mendorong kenaikan jumlah nilai kekayaan alat transportasi dan mesin sebanyak 383,33%. Sebelumnya, Pratikno sudah mengoleksi dua mobil yakni Toyota Yaris (2010) senilai Rp100 juta dan Toyota Crown (2009) seharga Rp50 juta.
Selain kendaraan, Pratikno juga gencar menambah aset berupa tanah dan bangunan. Pada jenis harta ini, tahun lalu Pratikno membeli empat bidang tanah di daerah Sleman, Yogyakarta.
Total, tanah dan bangunan milik mantan rektor Universitas Gadjah Mada ini tumbuh 10,59%. Tahun lalu, nilainya mencapai Rp7,01 miliar dari tahun sebelumnya Rp6,34 miliar.
Selain itu, harta bergerak lainnya juga naik 1,59% menjadi Rp332,95 juta. Lalu surat berharga meningkat nilainya 1,03% menjadi Rp400,61 juta, dan kas dan setara kas milik Pratikno juga melambung 43,89%.
Artinya, simpanan uang tunai Pratikno naik jadi Rp5,28 miliar tahun lalu dari semula Rp3,67 miliar. Terakhir dan stau-satunya nilai kekayaan yang terkoreksi adalah harta lainnya. Tahun lalu, harta lain yang tidak dirinci bentuknya tersebut berkurang hingga 40,62% jadi Rp281,58 juta dari Rp474,19 juta pada 2021.