<p>Pekerja membungkus mobil yang digadaikan di gudang penyimpanan kendaraan PT Pegadaian (Persero), Kebon Nanas, Jakarta Timur, Kamis, 15 Oktober 2020. Pandemi Covid-19 menyebabkan nasabah ingin mendapatkan dana cepat dengan menggadaikan mobilnya. Jumlah nasabah yang ingin menggadaikan kendaraannya di pegadaian pun terus meningkat. Saat ini gudang penyimpanan mobil gadai dengan kapasitas 220, telah terisi sebanyak 209 unit mobil yang digadaikan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Keren! Fasilitas Uji Laik Kendaraan Bekasi Terlengkap se-ASEAN

  • JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, kehadiran proyek proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi bakal menghemat ongkos pengujian hingga miliaran rupiah. Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi menjelaskan, selama ini sebagian besar mobil yang akan dijual di Indonesia, harus dikirim ke luar negeri untuk melakukan serangakaian […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, kehadiran proyek proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi bakal menghemat ongkos pengujian hingga miliaran rupiah.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi menjelaskan, selama ini sebagian besar mobil yang akan dijual di Indonesia, harus dikirim ke luar negeri untuk melakukan serangakaian tes. Baik itu Jerman, Thailand, Jepang, atau Belanda.

“Ongkosnya sangat besar, jumlahnya miliaran. Jadi saya buka saja, setiap tahun kita harus melahirkan 400 model mobil di Indonesia dan itu harus melewati tes di luar. Bisa dibayangkan sendiri biayanya seperti apa,” kata Nangoi dikutip dari laman resmi Gaikindo, Senin, 14 Desember 2020.

Sebagai contoh, kata Yohannes, untuk bisa menjual truk berkapasitas besar di dalam negeri, mesin truk tersebut harus diekspor ke negara tempat pengujian untuk melakukan serangkaian uji coba termasuk tes tabrak.

Belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk Gaikindo dan Kementerian Perhubungan yang harus berangkat untuk menyaksikan tes tersebut. Sebab itu, kehadiran Proving Ground ini sangat membantu.

Apalagi dilengkapi dengan laboratorium seperti kebisingan suara, uji tabrak, emisi gas buang, pengereman, dan lainnya.

Dengan memiliki fasilitas pengujian bertaraf internasional, daya saing mobil buatan Indonesia akan makin berkualitas. Sebagai pelaku Industri, Yohannes berharap, ketika fasilitas pengujian sudah beroperasi pada 2024, mobil Indonesia yang lolos tes di sana tak perlu lagi melakukan uji coba ulang di negara manapun.

“Artinya, hasil uji coba kita laya jual dan bisa diterima di negara manapun. Harapannya akan makin dipercaya oleh negara tujuan ekspor serta membuka peluang untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara lain,” tambah dia.

Terbesar dan Terlengkap di ASEAN

Sebagai informasi, BPLJSKB yang akan dibangun di Bekasi merupakan fasilitas uji kendaraan terbesar dan terlengkap di kawasan ASEAN. Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara produsen kendaraan dan pengguna terbanyak.

Sayangnya, industri otomotif Tanah Air belum bisa unjuk gigi dalam bidang ekspor kendaraan. “Karenanya kita juga membutuhkan upaya agar faktor dari kelaikan kendaraan bertambah baik,” tukasnya.

Lebih lanjut, proving ground berarti menggunakan satu standar yang dibuat untuk memenuhi standar internasional, yaitu standar Asian MRA.

“Jadi proyek ini dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa layanan di bidang transportasi kita sudah maju dan mempuni,” kata Budi.