Karyawan melintas di dekat layar daftar perusahaan member IDX yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta,   Selasa, 7 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

Keren! Investor Pasar Modal Tembus 10,3 Juta, Separuhnya Anak Muda

  • PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor di pasar modal telah mencapai lebih dari 10,3 juta investor per 28 Desember 2022

Pasar Modal

Ananda Astri Dianka

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor di pasar modal telah mencapai lebih dari 10,3 juta investor per 28 Desember 2022.

Berdasarkan data yang dirilis dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2022, jumlah tersebut meningkat 37,5% dibanding posisi akhir tahun 2021 yang masih sebanyak 7,48 juta investor. Angka terbaru juga meningkat hingga lima kali lipat dalam lima tahun terakhir, terhitung sejak 2017.

"Jumlahnya (investor pasar modal nasional) sudah mencapai 10,3 juta (pemegang) SID (Single Investor Identification), di mana 58,74 persen di antaranya merupakan investor berusia di bawah 30 tahun," ujar Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, dalam konferensi pers, Kamis, 29 Desember 2022.

Menurut Inarno, investor generasi muda inilah yang ke depan bakal menentukan perkembangan dan kemajuan industri pasar modal nasional.

“Ke depan kaum milenial dan Gen-Z lah yang akan meneruskan perjuangan kita semua untuk membawa Indonesia menjadi pusat perekonomian dunia dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045,” tutur Inarno.

Menurut Inarno, sejak 2020 lalu pertumbuhan investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 2,5 juta per tahun. tak hanya itu, jumlah investor ritel secara keseluruhan juga meningkat hampir 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Pertumbuhan tersebut mendorong peningkatan nilai kapitalisasi pasar, yang per 28 Desember 2022 lalu tercatat telah mencapai Rp9.509 triliun. Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 15,18% secara year to date (ytd).

"Tak hanya (jumlah) investor, kita juga kedatangan 63 emiten baru yang berhasil IPO (Intial Public Offering) tahun ini, sehingga memperbanyak pilihan investasi yang tersedia di pasar saham nasional," ungkap Inarno.

Hingga Desember 2022, lanjut Inarno, pihaknya telah menerbitkan surat pernyataan efektif pendaftaran untuk 224 penawaran umum. Jumlah tersebut terbagi atas 57 penawaran umum perdana saham (IPO), 44 penawaran umum terbatas, serta 123 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk.

“Jumlah (penawaran) itu dengan total keseluruhan nilai hasil penawaran umum sebesar Rp266,41 triliun,” tegas Inarno.