Blibli.com
Nasional

Keren! Java Jazz Festival 2022 Sukses Kurangi 6 Persen Sampah Jadi 6,2 Ton

  • Sampah yang dikumpulkan diolah menjadi barang baru (upcycle) yang bernilai guna untuk komunitas perempuan dan marjinal. 
Nasional
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA - Perhelatan BNI Java Jazz Festival 2022 mencatat 6% penurunan jumlah sampah plastik dibandingkan dengan 2020.

Selama tiga hari acara berlangsung, lebih dari 6.200 kg atau 6,2 ton timbunan sampah telah terkumpul. Sampah yang dikumpulkan yang meliputi botol plastik, kardus, kaleng, hingga sampah organik.

“Blibli mengucapkan terima kasih kepada para penonton BNI Java Jazz 2022 yang telah berperan aktif mendukung gerakan mengurangi dan mengelola sampah,” kata COO Blibli, Lisa Widodo dikutip dari keterangan resmi, Minggu 12 Juni 2022. 

Blibli bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Greeners, dan PT Sinar Sosro kemudian mengolah sampah tersebut menjadi barang baru (upcycle) yang bernilai guna untuk komunitas perempuan dan marjinal. 

Dalam hal ini, Blibli berkontribusi 12% dari total sampah, terdiri dari 50 kg sampah botol plastik dan 128 kg sampah kardus. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, timbunan sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. 

Kebanyakan dari sampah tersebut tertimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) karena upaya pemilahan dan pengelolaan sampah yang masih sangat terbatas. Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan program Indonesia Bersih Sampah 2025 yang menargetkan pengurangan sampah sebesar 30% dan mendaur ulang setidaknya 70% sampah.

"Pengurangan dan pengelolaan sampah merupakan upaya yang harus dilakukan secara kolektif dan konsisten, baik itu dari pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat,” ujar Direktur Penanganan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK, Novrizal Tahar.

“Ke depan, Blibli melalui Blibli Cinta Bumi akan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah secara tepat dan menjalankan eco-conscious living,” kata Lisa menutup.