Keren! Pesawat N219 Amfibi Buatan RI Ditargetkan Terbang 2023
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan pesawat N219 amfibi ditargetkan bisa uji terbang sebelum 2023.
JAKARTA – Pesawat N219 Amfibi buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ditargetkan terbang sebelum 2023.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan pesawat N219 amfibi ditargetkan bisa uji terbang sebelum 2023.
“Targetnya sebelum 2023 itu sudah bisa uji terbang,” kata Thomas dilansir Antara, Rabu, 12 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Thomas menuturkan float atau pengapung pada pesawat amfibi tersebut dibuat dari bahan komposit.
“Tahap pengembangannya sekarang masih dalam perancangan terkait dengan float-nya kemudian beberapa pengujian dan persiapan yang lain,” ujar Thomas.
Konektivitas Antarpulau
Thomas menuturkan pengembangan pesawat N219 amfibi diperlukan untuk konektivitas pulau-pulau terpencil dan khusus destinasi wisata di mana daerah-daerah itu tidak mempunyai landasan di darat.
Pesawat amfibi N219 dibuat untuk bisa lepas landas baik di darat maupun di perairan.
“Tentu perlu modifikasi supaya pesawat nanti bisa lepas landas di darat dan di air,” tutur Thomas.
Pesawat amfibi N219 merupakan pengembangan dari pesawat N219 yang mana saat ini sedang dalam uji terbang untuk mendapatkan sertifikat tipe.
Uji terbang pesawat N219 ditargetkan selesai pada 2020 sehingga pada 2021 sudah bisa diproduksi dan terbang sebagai pesawat pengangkut penumpang.
Pengembangan pesawat amfibi N219 juga melibatkan BPPT dan PTDI. Selain dua lembaga itu, pengembangan float pesawat juga melibatkan mitra dari Amerika Serikat.
Sama seperti pesawat N219, pesawat amfibi tersebut dikembangkan untuk mengangkut penumpang sebanyak 19 orang.
Penggunaan tingkat komponen dalam negeri untuk pesawat amfibi N219 sebanyak 40%, dan akan ditingkatkan sampai 60%. (SKO)