Nasional

Keren! PLTMH Panji Muara di Bali Jadi Pembangkit Listrik Hidro Pertama Berbasis EBT

  • Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Panji Muara menjadi pembangkit pertama yang berbasis energi baru terbarukan (EBT) di Bali.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Panji Muara menjadi pembangkit pertama yang berbasis energi baru terbarukan (EBT) di Bali.

PLTMH berkapasitas 2 x 700 kiloWatt (kW) ini merupakan pembangkit mini hidro komersial pertama dan satu-satunya di Pulau Dewata. Sebetulnya, PLTMH yang berlokasi di Desa Sambangan, Singaraja, Buleleng, Bali dan telah menjadi pembangkit listrik ramah lingkungan sejak Oktober 2016.

”PLTMH ini tak hanya berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik untuk jaringan di Bali bagian utara saja, namun juga berfungsi sebagai showcase solusi energi baru terbarukan di Bali,” ungkap Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bali Utara, Agus Yudistira dalam keterangan tertulis dikutip Senin 23 Mei 2022.

Agus menjelaskan lebih lanjut, PLTMH Panji Muara memanfaatkan sumber air dari Tukad Bulelen. Selain menjadi pembangkit yang ramah lingkungan, PLTMH Panji Muara telah dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa tetapi juga murid taman kanak-kanak.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Manager Perencanaan, Putu Putrawan menyebutkan, potensi energi baru terbarukan di Bali cukup besar hingga 24,5 Megawatt (MW). Dalam waktu dekat, akan ada pembangunan pembangkit EBT di Bali dengan penambahan daya sebesar 1,3 MW pada 2023.

“Target kami pada 2030 akan ada total penambahan listrik yang bersumber dari EBT sebesar 238,8 MW. Shingga bauran energi baru terbarukan nantinya dapat mencapai 13,49 persen,” ujarnya.

PLN telah menyiapkan skenario untuk penambahan bauran energi baru terbarukan di jaringan subsistem Bali. semenetara itu Bali memiliki berbagai potensi EBT yang bersumber dari tenaga air, surya, panas bumi, hingga angin.

Saat ini bauran energi baru terbarukan di Bali masih berada di angka 0,29% yang dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan PLTMH dengan total daya mampu sebesar 3,4 MW.