Keren! Sirkuit MotoGP Mandalika Bakal Dihiasi 7 Bukit Pink Penuh Bougenville
Sirkuit balap motor MotoGP di Mandalika akan dihiasi Wisata Bukit Pink yang dipenuhi bunga bougenville atau kembang kertas puluhan hektare.
Gaya Hidup
JAKARTA – Sirkuit balap motor MotoGP di Mandalika akan dihiasi Wisata Bukit Pink yang dipenuhi bunga bougenville atau kembang kertas puluhan hektare.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tengah mengembangkan Bukit Wisata Pink di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai destinasi wisata baru.
“Proyek Pink Mandalika adalah proyek penanaman bunga bougenville berwarna pink di tujuh bukit di seputar area jalan khusus kawasan. Total lahan yang akan ditanami mencapai 26,5 hektare. Rencana total penanaman 500.000 bibit dalam 3 tahun mendatang,” kata Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu, 17 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sejak Mei 2020 lalu, ITDC tengah melakukan penanaman tahap I di satu bukit seluas 4 ha. Dari bukit tersebut, telah ditanam sebanyak 16.200 bibit bougenville merah muda alias pink/ungu dari target penanaman bibit sebanyak 40.000 bibit pada tahun ini.
Pemilihan bunga bougenville alias kembang kertas untuk ditanam di bukit ini karena ketahanan terhadap panas. Kembang kertas juga sesuai dengan iklim Indonesia yakni iklim tropis, kondisi iklim mikro (area pesisir), daerah yang kurang air, dan mudah berkembang biak.
Atraksi Wisata Baru
Selain penanaman bibit, saat ini telah dilaksanakan pula pekerjaan infrastruktur penunjang Pink Mandalika. Pekerjaan berupa penyiapan sumur, jaringan irigasi area, penyiapan lubang tanam dan pupuk komposting serta jalan akses untuk pemeliharaan. Proyek tahap I ini ditargetkan akan selesai pada Desember 2020.
Ngurah Wirawan mengatakan, proyek dengan tema Pink Hill ini merupakan proyek atraksi wisata yang menggabungkan konsep wisata bunga atau wisata alam dengan program konservasi lingkungan.
Pink Hill yang terletak di sekitar JKK ini akan menjadi obyek wisata baru yang dapat dinikmati oleh wisatawan saat berkunjung ke The Mandalika. Pink Hill ini sekaligus menjadi pemandangan yang menarik saat berlangsungnya acara balap motor di The Mandalika.
Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Provinsi NTB dalam menyalurkan pupuk komposting dan bibit bunga.
Penyerapan Tenaga Kerja
Selain itu, proyek dilaksanakan dalam bentuk program padat karya dengan melibatkan masyarakat sekitar yang berasal dari desa penyangga The Mandalika khususnya masyarakat yang terdampak COVID-19.
Saat ini, telah terserap sejumlah kurang lebih 15 orang warga lokal yang berasal dari Desa Sukadana, Lombok Tengah. Mereka dilibatkan untuk bekerja sebagai tukang kebun, perawat tanaman dan operasional taman.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh Kementerian dan lembaga terkait dalam pembangunan Pink Hill. Sampai saat ini proses penanaman berjalan dengan lancar. Kami yakin dapat menyelesaikan pembangunan tahap pertama pada akhir tahun ini,” tambah Ngurah Wirawan.
Selain Proyek Pink Mandalika, ada sejumlah proyek aktif lain dalam kawasan yang juga dilaksanakan dengan melibatkan warga sekitar The Mandalika. Misalnya, proyek pembangunan pengendali banjir yang dilaksanakan bekerja sama dengan instansi PU Balai Wilayah Sungai dengan serapan tenaga kerja lokal mencapai 34 orang.
Kemudian, proyek pembangunan jalan akses gerupuk menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 80-90 orang. Terakhir, tentu saja proyek JKK diperkirakan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 3.000 orang.
“Kami sebagai BUMN pengembang destinasi pariwisata, berkomitmen untuk terus menjalankan tugas dalam mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) The Mandalika seperti yang telah diamanahkan pemerintah kepada kami,” kata dia.
“Pelibatan masyarakat sekitar The Mandalika untuk menjadi subyek dalam pengembangan destinasi wisata ini merupakan salah satu fokus perhatian kami. Sehingga semakin banyak masyarakat khususnya warga NTB dan Lombok Tengah yang merasakan manfaat sosial ekonomi dari keberadaan ITDC dan The Mandalika,” tutup Ngurah Wirawan. (SKO)