Kereta Babaranjang, KA Pengangkut Batu Bara yang Jadi Tulang Punggung Industri
- Kereta Api Babaranjang memiliki dimensi yang mengesankan, dengan panjang sekitar 600 meter dan dilengkapi 60 gerbong, kereta barang ini memiliki kapasitas besar dalam mengangkut batu bara.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Insiden tragis yang melibatkan Kereta Api Babaranjang, kereta barang terpanjang di Indonesia yang dioperasikan oleh PT Bukit Asam Babaranjang, terjadi pada Kamis, 7 Maret 2024.
Pada kejadian tersebut, pemasangan beton gilder jembatan Flayover Bantaian Desa Penanggiran, Kabupaten Muaraenim, ambruk, menyebabkan satu pekerja tewas dan setidaknya sembilan orang lainnya mengalami luka-luka. Crane gilder yang roboh itu menimpa Kereta Api Babaranjang, yang pada saat itu tidak membawa muatan.
Perusahaan pengguna jasa kereta api babaranjang, PT Bukit Asam Babaranjang, memainkan peran utama dalam mengoperasikan kereta ini. Jalur perjalanan kereta ini dimulai dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dan berakhir di Tarahan, Lampung, membawa batu bara.
Meskipun tidak membawa muatan saat kecelakaan terjadi, insiden ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh kereta ini selama perjalanannya.
Kereta Api Babaranjang memiliki dimensi yang mengesankan, dengan panjang sekitar 600 meter dan dilengkapi 60 gerbong, kereta barang ini memiliki kapasitas besar dalam mengangkut batu bara.
Mampu membawa hingga 8.000 ton batu bara per perjalanan, kereta ini menjadi tulang punggung dalam mendukung industri energi di Indonesia.
- Limbah Nuklir Mungkin Segera Bangkit dari Kuburnya
- Gandeng Rapper Amerika, Lagu Pertama Jennie Rilis di Bawah Label Sendiri
- Diimpit Beban Operasional, Laba Bank Jatim Turun 4,54 Persen ke Rp1,47 Triliun
Kereta Api Babaranjang ditenagai oleh 3 lokomotif besar, termasuk varian tangguh seperti CC206 dan GE C30-EMP. Meskipun dilengkapi dengan kekuatan yang mengesankan, perjalanan melintasi jalur sepanjang 316 kilometer tidaklah mudah.
Dengan tantangan tanjakan dan tikungan di sepanjang jalur, kecepatan rata-rata kereta berkisar antara 20-30 km/jam, menyesuaikan diri dengan kondisi jalur yang berat.
Dampak positif Kereta Api Babaranjang tidak hanya terlihat dalam kapasitas angkutannya, tetapi juga dalam kontribusinya terhadap ekonomi lokal. Dengan mengangkut sekitar 20 juta ton batu bara per tahun, kereta ini memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian daerah yang dilaluinya.
Namun, di balik prestasinya, Kereta Api Babaranjang juga menghadapi tantangan yang signifikan. Keselamatan dan keamanan menjadi prioritas utama dalam perjalanan kereta yang panjang ini, sementara manuver hati-hati diperlukan untuk mengatasi rintangan seperti tanjakan dan tikungan.
Dengan desain yang terfokus pada efisiensi dan keefektifan transportasi batu bara, Kereta Api Babaranjang berhasil menjadi salah satu ikon penting dalam industri perkeretaapian Indonesia.
Dengan perjalanan panjang dan kontribusinya terhadap ekonomi, kereta ini terus menarik perhatian sebagai simbol kekuatan dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Perusahaan dan otoritas terkait diharapkan bekerja sama untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan perjalanan kereta ini di masa depan.