Penampakan fisik Kereta Cepat Jakata-Bandung (KCJB) dan aktifitas para pekerja di Depo Tegalluar Kabupaten Bandung Jawa Barat, Senin 22 Mei 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Nyambung ke Surabaya, Faisal Basri: Kacau!

  • Akan sangat ideal jika pemerintah membangun jalur baru pada Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dari pada melanjutkan Jakarta-Bandung-Surabaya
Transportasi dan Logistik
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Wacana pemerintah melanjutkan mega proyek Kereta Cepat dari Bandung sampai ke Surabaya menuai kritik tajam dari Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.

Faisal menyebut, proyek ini tak layak dikerjakan pasalnya lebih masuk akal apabila trase kereta cepat dibuat lurus dari Jakarta hingga ke Surabaya melintasi kawasan utara Pulau Jawa sehingga tidak belok ke Bandung terlebih dahulu.

"Nanti Kereta Cepat Bandung akan disambungkan ke Surabaya akan kacau, karena yang sehat itu rute Jakarta Surabaya langsung, tidak perlu dibelokkan ke Bandung," jelasnya dalam Diskusi Publik ‘Beban Utang Kereta Cepat di APBN’ pada Selasa, 17 Oktober 2023.

Sarankan Bangun Jalur Baru

Faisal menjelaskan lebih lanjut jika, akan sangat ideal  jika pemerintah membangun jalur baru pada Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dari pada melanjutkan Jakarta-Bandung-Surabaya.

Ia memperhitungkan jarak tempuh rute Jakarta-Surabaya adalah 663 km,dengan jenis kereta cepat maka jarak tempuh bisa hanya 2,5 jam. barulah hal ini dapat menjadi pesaing transportasi salah satunya pesawat di rute tersebut.

Ekonom senior ini menilai, apabila Kereta Cepat Jakarta-Bandung diteruskan ke Surabaya via selatan maka permintaan penumpang tak akan signifikan ada. Hal ini mempertimbangkan juga kemampuan daya beli para penduduk sekitar.

Menurut Faisal kota-kota yang secara ekonomi dan memungkinkan adalah bagian utara seperti Cirebon,Semarang yang disebut memiliki daya beli lebih.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), telah memetakan rencana ambisius untuk menghadirkan sistem kereta cepat yang menghubungkan Bandung dan Surabaya. Rencana ini telah mendapat dukungan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan saat ini dalam tahap perancangan blue print.

Sebelum berfokus pada Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kemenhub telah diperintahkan oleh Presiden Jokowi untuk menyusun cetak biru rancangan Kereta Cepat Bandung-Surabaya. Rencana ini bertujuan untuk menghadirkan solusi transportasi modern yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu langkah penting dalam perancangan proyek ini adalah membuat pemetaan atau rancangan dengan mempertimbangkan berbagai variabel yang akan menjadikan kereta cepat ini lebih efisien. Salah satu variabel utama yang dipertimbangkan adalah biaya. Perhitungan biaya ini memperhatikan jalur atau rute yang akan dilalui oleh kereta cepat tersebut.