Kereta Otonom
Transportasi dan Logistik

Kereta Otonom Tanpa Rel Akan Beroperasi 10 Agustus, Berikut Ulasannya

  • Autonomous Rail Transit nantinya akan berjalan di atas jalan raya menggunakan ban karet dan mengikuti jalur virtual yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan bantuan sensor dan sistem navigasi otomatis.

Transportasi dan Logistik

Muhammad Imam Hatami

IBU KOTA NUSANTARA - Pemerintah akan meluncurkan mode transportasi baru yakni kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART). Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan telah menjadwalkan uji coba dinamis ART pada 10 Agustus 2024 di Ibu kota Nusantara (IKN).

“Jika berjalan lancar, kami menargetkan ART sudah dapat diuji coba secara dinamis (bergerak) di rute pendek (loop kecil) pada 10 Agustus 2024,” papar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 6 Agustus 2024.

Saat ini, DJKA tengah melakukan pengujian internal terhadap fasilitas, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM) ART di kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Untuk memastikan kesiapan sebelum uji coba dinamis dimulai, pengujian internal ini ditargetkan selesai pada 9 Agustus 2024.

Rute uji coba ART mencakup rute pendek yang melingkar dari Gedung Kemenko 3 menuju Gedung Kemenko 2 dan kembali ke Gedung Kemenko 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Rute ini dipilih untuk menguji kelayakan operasional dalam lingkungan terkendali.

Rencananya setelah uji coba dilakukan ART akan dioperasikan pada upacara Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2024 di IKN. 

Selama dua bulan setelah uji coba dinamis, DJKA dan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan melakukan evaluasi untuk memastikan kelayakan operasional ART.

Setelah tahap evaluasi selesai, ART akan dipamerkan untuk umum dari 10 Oktober hingga 31 Desember 2024. Nantinya masyarakat akan diberikan kesempatan untuk melihat dan merasakan langsung inovasi transportasi cerdas yang diharapkan dapat mengubah wajah transportasi di Indonesia.

Saat sudah beroperasi penuh melayani masyarakat, ART Nantinya akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti bus rapid transit (BRT). 

“Nantinya, ART akan berhenti di delapan halte di sepanjang ruas utama Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya yaitu bus rapid transit (BRT),"  tambah Risal.

Ikon Transportasi Cerdas

ART adalah sistem transportasi publik yang dikembangkan oleh perusahaan asal China, CRRC Corp., Ltd. ART pertama kali diperkenalkan kepada publik pada Oktober 2017 di Kota Zhuzou, Provinsi Hunan, dan mulai beroperasi secara resmi pada tahun 2018. 

Sejak itu, ART telah diperluas penggunaannya ke kota-kota lain seperti Chengdu dan Yibin di Provinsi Sichuan, serta beberapa kota lainnya. Kereta ART beroperasi di atas jalan raya menggunakan ban karet dan mengikuti lintasan virtual yang telah ditentukan sebelumnya dengan bantuan sensor dan sistem navigasi otomatis.

Sistem ini mampu menampung lebih banyak penumpang dibandingkan bus atau trem konvensional, membuatnya menjadi pilihan transportasi yang efisien dan ramah lingkungan karena menggunakan listrik sebagai sumber energinya. 

Satu rangkaian kereta memiliki tiga gerbong dengan kapasitas maksimal 302 penumpang dan beroperasi searah jarum jam dengan headway sekitar 5 menit.

Di Indonesia, ART dikenal sebagai Trem Otonom (TO). Nantinya, setelah sukses diterapkan di IKN, ART akan diterapkan di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan.