pagar laut.jpg
Nasional

Kerugian Akibat Pagar Laut Ilegal Ditaksir Capai Rp116 Miliar

  • Kerugian ini terdiri dari penurunan pendapatan nelayan sebesar Rp93,31 miliar per tahun dan kerusakan ekosistem laut sebesar Rp5 miliar per tahun.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Kerugian akibat pagar laut ilegal ditaksir mencapai mencapai Rp116,91 miliar per tahun. Perkiraan tersebut disampaikan oleh Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat. Kerugian ini terdiri dari penurunan pendapatan nelayan sebesar Rp93,31 miliar per tahun dan kerusakan ekosistem laut sebesar Rp5 miliar per tahun. 

Hidayat mengungkap angka-angka ini mencerminkan dampak finansial yang signifikan terhadap komunitas nelayan dan lingkungan pesisir. Pagar laut ilegal telah menghambat akses 3.888 nelayan di wilayah Tangerang dan Bekasi ke area tangkapan ikan mereka. Nelayan yang bergantung pada laut sebagai sumber penghidupan utama menghadapi tantangan, dengan penurunan pendapatan rata-rata sebesar Rp100.000 per hari. 

“Keberadaan pagar laut di pesisir Tangerang dan Bekasi telah menciptakan kerugian ekonomi, sosial, dan ekologis yang signifikan. Proyek ini tidak hanya merugikan nelayan, tetapi juga gagal memberikan manfaat yang dijanjikan," papar Hidayat dalam keterangan resminya, dikutip Antara, Kamis, 16 Januari 2024.

Kondisi ini memaksa mereka untuk menempuh rute melaut yang lebih panjang, yang tidak hanya meningkatkan biaya operasional tetapi juga memperpanjang waktu kerja. Peningkatan biaya bahan bakar akibat rute yang lebih panjang diperkirakan mencapai Rp1,55 miliar per bulan, menambah beban finansial yang harus ditanggung oleh nelayan.

"Fakta-fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembangunan pagar ini lebih banyak memberikan dampak negatif daripada positif,” tambah Hidayat.

Kerusakan Ekosistem

Selain dampak ekonomi, pagar laut ilegal juga menimbulkan kerusakan ekosistem yang serius. Struktur pagar tersebut mengganggu habitat alami ikan, udang, dan kerang, yang merupakan komponen penting dari ekosistem laut. Gangguan ini dapat menyebabkan penurunan populasi spesies laut, yang pada gilirannya mempengaruhi keseimbangan ekosistem dan produktivitas laut. Tekanan tambahan pada ekosistem yang sudah rentan ini memperburuk kondisi lingkungan dan mengancam keberlanjutan sumber daya laut yang menjadi andalan nelayan.

"Dengan ekosistem yang terganggu dan akses masyarakat yang terbatas, pagar laut ini justru menjadi penghalang utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," pungkas Hidayat.

Hidayat menambah, bila dilakukan analisis biaya-manfaat diperkirakan kerugian akibat pagar laut ilegal jauh lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh, yang keefektifannya tidak terverifikasi. Meskipun tujuan awal proyek diklaim sejumlah pihak untuk melindungi garis pantai dari abrasi dan dampak tsunami, hasilnya nampaknya tidak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan. 

Pengawasan ketat terhadap wilayah pesisir juga harus ditingkatkan untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Langkah menurut Hidayat perlu melibatkan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, dan lembaga terkait untuk memastikan perlindungan yang efektif terhadap ekosistem pesisir dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada laut.