Kerugian Bank Banten (BEKS) Membengkak Hingga Rp308 Miliar pada 2020
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mengalami kerugian hingga Rp308,15 miliar pada 2020 atau melonjak 124 dari tahun sebelumnya.
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) melaporkan kerugian yang makin dalam sepanjang 2020. Tercatat, Bank Banten mengalami rugi bersih senilai Rp308,15 miliar.
Mengutip laporan keuangan Bank Banten di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 7 April 2021, kerugian tersebut meroket 124% dibandingkan dengan rugi bersih pada 2019 sebesar Rp137,55 miliar.
Rugi bersih tahun lalu dipengaruhi minimnya pendapatan bunga bersih yang turun 53,8% menjadi Rp33,74 miliar dari semula Rp71,84 miliar pada 2019.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Meskipun sebenarnya Bank Banten sudah berhasil mengurangi beban operasional sebanyak 4,5% menjadi Rp294,64 miliar dari 2019 Rp308,66 miliar.
Dengan demikian, Bank Banten membukukan rugi operasional Rp258,35 miliar, lebih besar dari tahun sebelumnya Rp180,07 miliar. Sedangkan, rugi per saham dasar juga makin besar menjadi Rp33,64, dibandingkan dengan 2019 yakni Rp2,15.
Adapun, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat senilai Rp2,42 triliun, turun 47,95% dibandingkan dengan 2019 Rp4,65 triliun. Setali tiga uang, penyaluran kredit juga kontraksi 43,18% menjadi Rp2,968 triliun dari tahun sebelumnya Rp5,21 triliun.
Hingga akhir 2020, total aset Bank Banten juga susut 33,75% menjadi Rp5,337 triliun dari semula Rp8,09 triliun pada 2019. (LRD)