<p>Mitra Driver Gojek menunggu customer di dekat logo Bank Jago di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

Kerugian Bank Jago Bengkak 55,42 Persen Jadi Rp189,56 Miliar

  • Sepanjang 2020, PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan rugi bersih senilai Rp189,56 miliar. Rugi bersih tahun lalu bengkak 55,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp121,96 miliar.

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Sepanjang 2020, PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan rugi bersih senilai Rp189,56 miliar. Rugi bersih tahun lalu bengkak 55,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp121,96 miliar.

Melansir laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 12 Maret 2021, meningkatnya rugi bersih tahun lalu disebabkan oleh beban operasional yang melesat.

Hingga kuartal IV-2020, beban operasional ARTO mencapai Rp250,37 miliar, meroket 142,55% dari semula Rp103,22 miliar pada 2019.

Meski begitu, bank digital ini berhasil mencetak total pendapatan bunga tahun lalu. Hingga akhir 2020, pendapatan bunga tembus Rp90,70 miliar, naik 70,40% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp52,60 miliar.

Di samping itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sejumlah Rp802 miliar, tumbuh 39,96% dibandingkan dengan akhir 2019 sebesar Rp573 miliar.

Adapun liabilitas ARTO naik menjadi Rp947.540 miliar dari sebelumnya Rp639,87 miliar. Sedangkan, ekuitas juga meroket menjadi Rp1,23 triliun dari sebelumnya Rp681,17 miliar.

ARTO juga mencatatkan kenaikan aset sebesar 105,82% menjadi Rp2,17 triliun dari sebelumnya Rp1,31 triliun. (SKO)