Dari ki-ka : CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto - President Samsung Electronics Indonesia Yoon Soo Kim  dan Managing Director Djarum Group Honky Harjo berbincang usai peresmian Samsung Experince Store, Rabu 3 November 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Kerugian Blibli Milik Grup Djarum Menebal 65 Persen jadi Rp5,53 Triliun pada 2022

  • JAKARTA – PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan rugi tahun berjalan Rp 5,53 triliun pada 2022. Meningkat sekitar 65% secara year on yea

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan rugi tahun berjalan Rp5,53 triliun sepanjang 2022. Rugi bersih tersebut menebal 65% secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya Rp3,35 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan 2022, perseroan sejatinya berhasil mengumpulkan pendapatan sebanyak Rp15,26 triliun. Pos ini bahkan mengalami pertumbuhan hingg 72% yoy dari Rp 8,85 triliun pada 2021.

Sayangnya, pemasukan Blibli tergerus oleh beban pokok pendapatan yang meroket jadi Rp14,04 triliun, dari semula Rp8,27 triliun.

Sampai sini, perseroan masih mencetak laba bruto Rp1,22 triliun. Akan tetapi, hitungan berlanjut dengan dikurangi oleh beban penjualan Rp2,89 triliun, beban umum dan administrasi Rp3,37 triliun, beban lainnya Rp50,41 miliar, dan pendapatan lainnya Rp92,08 miliar.

Alhasil, setelah dikonsolidasikan dengan entitas bisnis lainnya, Blibli mencatatkan rugi bersih sedalam Rp5,53 triliun.

Jika ditelisik lebih jauh, beban penjualan terbesar berasal dari iklan dan pemasaran yang mencapai Rp1,70 triliun. Sementara pada beban umum dan administrasi, pos gaji, tunjangan, pengembangan, dan imbalan kerja menyedot dana paling banyak yakni Rp1,9 triliun.

Hingga akhir Desember 2022, kas dan setara kas perseroan mencapai Rp 3,07 triliun. Sedangkan total aset per akhir 2022 Rp14,07 triliun, turun dari Desember 2021 Rp18,38 triliun. Liabilitas juga berkurang dari Rp8,30 triliun pada 2021 menjadi Rp3,59 triliun.