Ilustrasi bisnis PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).
Korporasi

Kerugian Buana Lintas Lautan (BULL) Susut 81 Persen jadi Rp683,14 Miliar

  • Kerugian bersih BULL menurun 81% dari US$230,91 juta (Rp3,46 triliun dalam asumsi kurs Rp15.000 per-dolar Amerika Serikat/AS) pada tahun 2021 menjadi US$43,38 juta (Rp650,7 miliar) pada 2022.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Menurut laporan keuangan yang akhirnya dirilis, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) masih mencatatkan kerugian bersih pada tahun 2022 walaupun angkanya menyusut 81% secara tahunan.

Kerugian bersih BULL menurun 81% dari US$230,91 juta (Rp3,25 triliun dalam kurs Rp14.084 per-dolar Amerika Serikat/AS pada laporan tahun buku 2021) Rp15.748 per-dolar Amerika Serikat/AS) pada tahun 2021 menjadi US$43,38 juta (Rp683,14 miliar dalam kurs Rp15.748 per-dolar AS pada laporan tahun buku 2022) pada 2022.

Kerugian BULL menyusut walaupun pendapatan yang ditoreh perseroan mengalami penurunan 36,4% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari US$179,03 juta (Rp2,52 triliun) menjadi US$113,84 juta (Rp1,79 triliun).

Hal tersebut disebabkan oleh di antaranya oleh keuntungan kurs mata uang nonfungsional yang melonjak 422% yoy dari US$512,86 ribu (Rp7,22 miliar) menjadi US$2,68 juta (Rp42,2 miliar).

Kemudian, setelah sebelumnya mencatat penurunan revaluasi kapal senilai US$87,58 juta (Rp1,23 triliun) pada 2021, BULL berhasil membalikkannya menjadi kenaikan dengan mencatat angka sebesar US$14,06 juta (Rp221,4 miliar).

Selain itu, kerugian pelepasan aset tetap pada tahun 2022 pun menyusut 70% yoy dari US$55,01 juta (Rp774,76 miliar) menjadi US$16,16 juta (Rp254,4 miliar).

Selanjutnya, BULL juga tidak lagi mencatat kerugian penurunan nilai goodwill pada tahun 2022 setelah sebelumnya mencetak angka sebesar US$25,55 juta (Rp359,84 miliar).

Ditambah lagi, kerugian lain-lain yang dicatat perseroan pada tahun 2022 pun menyusut 63% yoy dari US$48,5 juta (Rp683,07 miliar) menjadi US$17,91 juta (Rp282,04 miliar).  

Sementara kerugian bersih BULL menyusut, aset perseroan tercatat anjlok hingga 37% yoy dari US$601,94 juta (Rp8,45 triliun) pada 2021 menjadi US$377,57 juta (Rp5,94 triliun) pada tahun 2022.

Namun, seiring dengan perkembangan tersebut, liabilitas perseroan pun menyusut 47% yoy dari US$490,77 juta (Rp6,89 triliun) menjadi US$258,26 juta (Rp4,06 triliun).

Dengan demikian, ekuitas BULL pada akhir tahun 2022 tercatat sebesar US$119,3 juta (Rp1,87 triliun), naik 7,3% yoy dari US$111,17 juta (Rp1,56 triliun) yang dibukukan pada akhir 2021.

Setelah BULL merilis laporan keuangan, Bursa Efek Indonesia (BEI) pun membuka suspensi yang dikenakan perseroan.

Dikutip TrenAsia.com dari keterbukaan informasi BEI, disebutkan bahwa bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan saham perseroan mulai sesi I perdagangan hari ini, Selasa, 4 Juli 2023.

"Mempertimbangkan bahwa PT Buana Lintas Lautan Tbk telah melakukan pemenuhan atas kewajiban penyampaian laporan keuangan berikut pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan periode 31 Desember 2022, maka bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan efek perseroan di pasar reguler dan tunai, mulai sesi I perdagangan hari Selasa, tanggal 4 Juli 2023," tulis pengumuman BEI.