<p>ilustrasi</p>
Dunia

Kesal Produk China Dijual Murah, Kanada Kenakan Pajak 100 Persen

  • Trudeau secara terbuka menyatakan kekesalannya terhadap strategi China yang dianggap sengaja memproduksi dan menjual produknya dalam jumlah besar dengan harga murah.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, akan mengenakan tarif 100% pada produk impor kendaraan listrik dari China. Kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Oktober 2024. 

Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk merek-merek asal China, tetapi juga mencakup kendaraan listrik merek Amerika Serikat seperti Tesla yang diproduksi di pabrik Shanghai, dan merk negara lain yang diproduksi di China. 

Selain itu, Trudeau juga mengumumkan pengenaan tarif sebesar 25% terhadap produk impor baja dan aluminium dari China.

Trudeu diketahui mengikuti jejak Amerika Serikat dan Eropa yang juga menerapkan kebijakan serupa untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang dianggap tidak adil. 

China Jual Produk Murah Besar-Besaran

Trudeau secara terbuka menyatakan kekesalannya terhadap strategi China yang dianggap sengaja memproduksi dan menjual produknya dalam jumlah besar dengan harga murah. 

"Saya kira kita semua tahu bahwa China tidak bermain dengan aturan yang sama, yang penting tentang hal ini adalah kita melakukannya secara selaras dan paralel dengan ekonomi lain di seluruh dunia," terang Trudeu di Halifax, Kanada, Dilansir Reuters, Selasa, 27 Agustus 2024.

Menurut Trudeau, produksi besar-besaran yang didorong oleh pemerintah China membuat produk-produk barat kesulitan bersaing di pasar mereka sendiri, karena harga produk China yang jauh lebih murah.

Sebagai contoh, impor mobil Kanada dari China melalui pelabuhan Vancouver telah melonjak sebesar 460% pada tahun 2023, mencapai 44.356 unit.

Lonjakan tersebut terjadi seiring dimulainya pengiriman kendaraan listrik buatan Tesla dari Shanghai ke Kanada, diketahui produk keluaran Tesla cukup laris di pasar Kanada. 

Peningkatan drastis ini menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan pemerintah Kanada untuk menerapkan tarif tinggi, guna melindungi industri otomotif domestik dan mengatasi ketidakseimbangan dalam perdagangan internasional.

Kebijakan baru ini diharapkan dapat memperlambat laju impor kendaraan listrik dari China dan memberikan kesempatan lebih besar bagi produsen lokal dan regional untuk berkembang.

Langkah ini diperkirakan akan memicu ketegangan perdagangan lebih lanjut antara Kanada dan China, mengingat dampak signifikan yang dapat ditimbulkan pada ekspor China ke pasar Kanada.

Pemerintah China Geram

Media China, Xinhua, melaporkan Kementerian Perdagangan China pada Selasa, 27 Agustus 2024, menyatakan ketidakpuasan dan penentangan tegas terhadap keputusan pemerintah Kanada yang akan menerapkan tarif tambahan pada impor kendaraan listrik (EV) dari China. 

Kementerian tersebut menegaskan langkah Kanada ini tidak hanya merusak prinsip perdagangan bebas, tetapi juga bertentangan dengan semangat kemitraan ekonomi yang seharusnya saling menguntungkan.

Sementara itu, Kedutaan Besar China di Kanada mengkritik kebijakan tersebut dengan menyebutnya sebagai tindakan "proteksionis" dan "dominasi politik" yang tidak hanya menghambat persaingan yang sehat, tetapi juga merusak hubungan bilateral antara kedua negara. 

Menurut Kedutaan Besar China, kebijakan tarif ini mencerminkan upaya Kanada untuk melindungi industri dalam negerinya dengan mengorbankan prinsip perdagangan internasional yang adil dan terbuka.

China juga menuding Kanada telah melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan menerapkan kebijakan ini. Beijing menilai tindakan Kanada sebagai pelanggaran serius terhadap komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian perdagangan global. 

"China mendesak Kanada untuk menghormati fakta objektif, mematuhi aturan WTO, segera memperbaiki praktiknya yang keliru, dan menahan diri dari mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan," ungkap keterangan resmi Kantor Kedutaan China, dilansir siaran resmi, Selasa, 27 Agustus 2024.

China mendesak Kanada untuk segera mencabut tarif tambahan tersebut dan mengembalikan hubungan perdagangan ke jalur yang benar. Pemerintah China menyatakan pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan industrinya, termasuk mempertimbangkan tindakan balasan jika diperlukan.

Ketegangan ini berpotensi memperburuk hubungan dagang antara kedua negara, dan menambah daftar panjang sengketa perdagangan yang melibatkan China dengan negara-negara Barat.