Penelitian: Kesenjangan Ekonomi Membuat Orang Mengejar Kekayaan dan Status
Sains

Kesenjangan Ekonomi Bikin Orang Mengejar Kekayaan dan Status

  • Ketidaksetaraan ini terjadi ketika kekayaan dan pendapatan didistribusikan secara tidak merata dan telah dikaitkan dengan berbagai masalah dalam masyarakat

Sains

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Sebuah penelitian yang diterbitkan di Personality and Social Psychology Bulletin pada bulan Juni 2023 menunjukkan bahwa tingkat ketidaksetaraan ekonomi yang tinggi membuat orang lebih ingin menjadi kaya dan memiliki status. 

Efek ini terlihat di berbagai kelas sosial dan berasal dari motivasi yang berbeda, seperti keinginan untuk meningkatkan diri di kalangan yang kurang berkecukupan, dan kekhawatiran tentang perbandingan sosial di kalangan yang lebih berkecukupan.

Istilah ketidaksetaraan ekonomi telah lama menarik perhatian ilmuwan sosial. Ketidaksetaraan ini terjadi ketika kekayaan dan pendapatan didistribusikan secara tidak merata dan telah dikaitkan dengan berbagai masalah dalam masyarakat, termasuk perbedaan kesehatan, tingkat kebahagiaan yang rendah, dan koherensi sosial yang kurang baik. 

Penelitian sebelumnya lebih fokus pada dampak-dampak tersebut, tetapi belum banyak memahami bagaimana ketidaksetaraan mempengaruhi keinginan psikologis individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kekosongan ini dan menggunakan metode yang sederhana untuk menjelajahi bagaimana orang dari berbagai latar belakang merespons ketidaksetaraan ekonomi.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh langsung ketidaksetaraan ekonomi terhadap keinginan orang untuk menjadi kaya dan memiliki status. Karena kurangnya penelitian langsung dalam area ini, penelitian ini ingin mengungkapkan dinamika psikologis yang mendasari keinginan tersebut di tengah ketidaksetaraan ekonomi yang semakin meningkat. 

Pertanyaan utama adalah apakah keinginan ini berbeda antar kelas sosial, dan bagaimana hal tersebut berdampak pada perilaku individu dan koherensi sosial masyarakat.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan dua pendekatan metodologis. Pertama, desain eksperimental digunakan untuk memanipulasi persepsi ketidaksetaraan di antara peserta, menciptakan skenario dengan ketidaksetaraan ekonomi tinggi dan rendah. Penelitian ini melibatkan sekitar 142.394 peserta.

Temuan penelitian menunjukkan pola yang jelas: ketidaksetaraan ekonomi yang tinggi meningkatkan keinginan untuk menjadi kaya dan memiliki status pada umumnya. Namun, motivasi di balik keinginan ini berbeda berdasarkan kelas sosial. 

Bagi individu dengan pendapatan lebih rendah, dorongan untuk mencari kekayaan dan status lebih berasal dari keinginan untuk meningkatkan diri dan mengatasi tantangan yang timbul akibat ketidaksetaraan. Sebaliknya, bagi mereka dengan posisi ekonomi lebih tinggi, pengejaran kekayaan dan status lebih dipacu oleh keinginan untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi sosial mereka dibandingkan dengan orang lain.

Wawasan yang rumit ini menyoroti kegelisahan sosial, di mana baik yang berkecukupan maupun yang kurang berkecukupan merasa terdorong untuk mencapai kemajuan finansial dan sosial, walaupun dengan alasan yang berbeda.

Meskipun studi ini memberikan temuan yang menarik, penelitian ini menyadari beberapa keterbatasan. Penggunaan pengukuran yang dilaporkan sendiri untuk menilai keinginan bisa memperkenalkan bias, karena peserta mungkin merespons dengan cara yang dianggap sosial diinginkan atau kurang memiliki kesadaran diri penuh tentang motivasi mereka.