Kesepian Sering Dirasakan Pemimpin, Bagaimana Mengantisipasinya?
- Penelitian menunjukkan bahwa 70% CEO baru melaporkan perasaan kesepian.
Gaya Hidup
JAKARTA - Penelitian menunjukkan bahwa 70% CEO baru melaporkan perasaan kesepian. Tak hanya itu para pemimpin dari semua tingkatan mengalami rasa kesendirian dari waktu ke waktu.
Melansir dari laman Psychology Today pada Selasa, 25 April 2023, penelitian menunjukkan bahwa kesepian menimbulkan ancaman serius terhadap kesejahteraan mental serta kesehatan fisik jangka panjang. Seperti stres, gejala depresi, risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2 hingga radang sendi. Tak hanya itu kesepian juga menghambat tidur seseorag dan mengakibatkan kekebalan tubuh melemah.
- Dijadikan untuk Menyatukan Elit Politik oleh Bung Karno, Begini Sejarah Halalbihalal
- Trafik Broadband Telkomsel Naik 11,7 Persen Selama Momen Ramadan dan Idulfitri 2023
- Ramai Diperbincangkan, Apa Itu Coachella?
- Capai 27 Kesepakatan Investasi di Hannover Messe, Ini Langkah Lanjutan Kemenperin
Berikut ini TrenAsia merangkum hal yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi dan menghadapi rasa kesepian saat menjabat sebagai leader.
1. Sadari sumber rasa kesepian
Apakah rasa tidak nyaman ini benar-benar rasa kesepian? apakah penyebab rasa ini adalah identitas baru yang dibawa oleh kepemimpinan mereka? Menganalisa hal-hal seperti ini bisa sangat membantu untuk memahami bahwa kesepian bukanlah sebuah kegagalan namun hasil dari pembentukan hubungan bisnis baru dan mempelajari keterampilan baru.
2. Ciptakan jejaring sosial baru yang bermakna
Pindah ke peran manajerial artinya menjalin hubungan dengan sekelompok rekan baru. Meski terasa menakutkan, tak ada salahnya mencoba berkumpul dengan kelompok ini untuk mengatasi rasa kesepian Anda. Cobalah mengajak makan siang rekan kerja Anda dan berpartisipasi dalam acara organisasi yang lebih formal.
3. Manfaatkan interaksi kasual
Interaksi apapun wujudnya dapat membuat seseorang merasa tidak terlalu kesepian. Entah itu interaksi dengan kolega, teman, keluarga, bahkan interkasi acak dengan orang baru.
4. Lihat kesalahan sebagai sarana belajar dan menamba pengalaman
Menyesuaikan diri dengan peran manajerial dan memiliki tuntutan untuk mengelola orang mungkin tak selalu berjalan sempurna. Alih-alih menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak layak, izinkan kesalahan Anda ini menjadi pengalaman belajar yang berharga.
Cobalah diskusikan kesalahan Anda dengan rekan sejawat atau pemimpin yang berpengalaman untuk mendapatkan saran praktis terbaik.